(VOVworld) – Sampai dengan Kamis (5 November), badan fungsional Rusia telah berhasil mengidentifikasikan jasad 58 diantara total 224 korban dalam pesawat A321 yang jatuh di Mesir pada 31 Oktober lalu. Korban-korban yang berhasil diidentifikasi diantaranya ada 7 kru penerbangan yang telah dimakamkan. Deputi Pertama Kementerian Kesehatan Rusia, Igor Kagramanyan memberitahukan bahwa satu ruang identifikasi keliling telah digelarkan di kota Saint-Petersburg untuk melakukan identifikasi.
Pada hari yang sama, Menteri Situasi Darurat Rusia, Vladimir Puchkov, memberitahukan bahwa pekerjaan pemeriksaan terhadap tempat kejadian seluas 40 Km2 dalam kasus jatuhnya pesawat A321 di semenanjung Sinai akan selesai pada akhir Kamis (5 November).
Tempat pesawat Rusia tersebut jatuh
(Foto: VNA)
Presiden Mesir, Abdel Fattah El-Sisi, pada Kamis (5 November) berkomitmen akan berkoordinasi dengan negara-negara yang bersangkutan untuk melindungi warga asing yang sekarang sedang terperangkap di kota peristirahatan Sharm el-Sheikh di tepian Sungai Merah, Mesir, bersamaan itu menyatakan ingin memulihkan kembali penerbangan-penerbangan untuk bisa memulangkan wisatawan asing selamat.
Sementara itu, Pemerintah Mesir dan Rusia, pada hari yang sama, menolak hipotesa yang diajukan para pejabat keamanan Inggeris dan Amerika Serikat bahwa pesawat tersebut telah meledak di udara semenanjung Sinai karena dipasang bom oleh kaum teroris. Kalangan pejabat Mesir dan Rusia memberitahukan bahwa pekerjaan investigasi sedang dilakukan dan mereka tidak mengecualikan semua alasan yang membuat pesawat tersebut pecah pada ketinggian 10.000 meter, sehingga menewaskan 224 orang, namun tidak tergesa-gesa menyimpulkan bahwa pesawat ini terkena serangan bom. Ketika berbicara di depan satu jumpa pers, Jurubicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova menyatakan bahwa Kementerian ini merasa “gusar dan terkejut” karena Inggeris tidak berbagi dengan Rusia informasi-informasi yang bisa memperjelas alasan terjadinya musibah pesawat A321.