Kantor berita Reuters, pada 3 September merilis kata-kata para pejabat dalam pasukan Taliban bahwa Baradar, pemimpin cabang politik Taliban, akan memimpin pemerintah baru. Pemimpin agama tertinggi Taliban, Haibatullah Akhundzada, akan mengurusi masalah-masalah keagamaan dan penyelenggaraan dalam rangka agama Islam. Menurut berbagai sumber berita, pemerintah direncanakan akan meliputi 25 kementerian dan beberapa dewan konsultasi yang terdiri dari 12 sarjana Muslim.

Komunitas internasional memperhatikan bagaimana Taliban akan melaksanakan komitmen-komitmen tentang mekanisme kepemimpinan baru. Uni Eropa menyatakan kesediaannya untuk bekerja dengan pemerintah baru di Kabul, tetapi taraf kerja sama akan bergantung pada “iktikat baik Taliban dalam memenuhi beberapa syarat”, di antaranya pembentukan pemerintah transisi melalui perundingan dengan semua kekuatan politik di Afghanistan. Sementara itu, pemerintah pimpinan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, memberitahukan belum berencana menghapuskan blokade terhadap aset Pemerintah Afghanistan senilai miliaran USD.