(VOVworld) – Pada Senin sore (22 Juni), di kota Nay Pyi Taw, Ibu Kota Myanmar, Perdana Menteri Vietnam, Nguyen Tan Dung dan Presiden Myanmar, Thein Sein, Perdana Menteri Kamboja, Husen, Perdana Menteri Laos, Thongsinh Thammavong, Sekretaris Jenderal ASEAN, Le Luong Minh telah menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi ke-7 Kerjasama Kamboja-Laos-Myanmar-Vietnam (CLMV-7).
PM Vietnam Nguyen Tan Dung
(Foto: vneconomy.vn).
Dalam pidatonya yang disampaikan di depan konferensi tersebut, Perdana Menteri Nguyen Tan Dung menunjukkan bahwa hasil-hasil kerjasama yang kongkrit antara 4 negara, terutama di bidang ekonomi, perdagangan, pariwisata, bea cukai, konektivitas perhubungan, memanfaatkan dan mengembangkan semua koridor ekonomi dan lain-lain telah memberikan sumbangan penting untuk membantu semua negara anggota melakukan integrasi ekonomi internasional dan mempersempit kesenjangan perkembangan dalam ASEAN maupun proses pembentukan Komunitas ASEAN pada akhir tahun ini. Konferensi tersebut sepakat mengesahkan Program aksi di bidang ekonomi dan perdagangan untuk tahun-tahun berikutnya.
Para pemimpin juga mengesahkan Pernyataan Bersama konferensi ini dan sepakat mengadakan Konferensi Tingkat Tinggi ke-8 Kerjasama Kamboja-Laos-Myanmar-Vietnam di Vietnam pada tahun 2016.
Yang bersangkutan dengan peristiwa ini, pada Senin sore ( 22 Juni), Perdana Menteri (PM) Vietnam, Nguyen Tan Dung telah melakukan kunjungan kepada Presiden Myanmar, Thein Sein. Ketika berbicara di sini, Perdana Menteri Nguyen Tan Dung menegaskan kebijakan konsekuen Vietnam yalah selalu menghargai dan menginginkan supaya tidak henti-hentinya mengembangkan hubungan persahabatan dan kerjasama banyak bidang dengan Myanmar. Dua pemimpin sepakat terus memperkuat kerjasama dalam 12 bidang prioritas sesuai dengan Pernyataan Bersama tentang Kerjasama Myanmar-Vietnam yang ditandatangani pada April tahun 2010, melakukan koordinasi untuk menggelarkan permufakatan- permufakatan yang sudah dicapai pada Persidangan ke -8 Komisi Gabungan Vietnam-Myanmar, berusaha mencapai nilai perdagangan bilateral mencapai 500 juta dolar Amerika Serikat pada tahun 2015. Dua fihak sepakat terus berkoordinasi erat di forum regional dan internasional, khususnya berbagai mekanisme kerjasama sub kawasan dan kerjasama ASEAN, mendorong untuk mempertahankan persatuan dan suara berama ASEAN dalam masalah-masalah keamanan penting di kawasan./.