(VOVworld) – Sehubungan dengan peringatan ultah ke-38 pembebasan kepulauan Truong Sa (29 April), Kementerian Pertahanan Vietnam dan Angkatan Laut Vietnam mengadakan banyak aktivitas di kepulauan Truong Sa (Spratly) di provinsi Khanh Hoa dan Rumah Anjungan DK1 di provinsi Ba Ria – Vung Tau. Di kepulauan Truong Sa, rapat umum untuk sehubungan dengan peristiwa ini diadakan di pulau-pulau Song Tu Tay, Truong Sa, An Bang, dll. Sedangkan Angkatan Laut Vietnam mengadakan upacara mengenangkan para pahlawan yang gugur di daerah pulau-pulau Gac Ma, Co Lin, Len Dao dan daerah DK1, berziarah ke makam para pahlawan, dll. Dari 1 April sampai 16 Mei, banyak rombongan kerja telah datang mengunjungi dan memberikan bingkisan kepada para komando, prajurit dan rakyat di pulau-pulau tersebut dan Rumah Anjungan DK1, dll.
Lokakarya internasional tersebut
(Foto: vov.vn) Pada Sabtu (27 April), di kota Quang Ngai (Vietnam Tengah) diadakan lokakarya internasional yang bertema “Kedaulatan terhadap dua kepulauan Hoang sa (Paracel) dan Truong Sa (Spratly) – segi sejarah dan hukum”. Lokakarya ini menyerap partisipasi dari kira-kira 50 peserta yang adalah para sarjana internasional, diaspora Vietnam, para pakar penelitian papan atas di berbagai sekolah tinggi, institut dari Amerika Serikat, Rusia, Kanada, Swedia, Australia, India, Republik Korea, Filipina, Vietnam, dll.
Pada lokakarya ini, Doktor Pham Dang Phuoc, Rektor Sekolah Tinggi Pham Van Dong, memberitahukan: “Saya berharap supaya semua sumbangan pendapat dan perbahasan pada lokakarya ini akan turut memperjelas masalah-masalah yang bersangkutan dengan kedaulatan, sejarah dan hukum terhadap dua kepulauan Hoang Sa dan Truong sa; hakekat semua sengketa yang ada sekarang, serta mengajukan gagasan, merekomendasikan solusi-solusi untuk mengurangi ketegangan di Laut Timur, memperkuat kepercayaan dan saling pengertian antara semua pihak yang bersangkutan”.
Upacara menjamu serdadu armada laut kepulauan Hoang Sa
(Foto: vov.vn)
Lokakarya kali ini diadakan di provinsi Quang Ngai, tempat dimana ada banyak cagar sejarah yang terkait dengan usaha yang dilakukan Negara Vietnam dalam mengelola dan melakukan eksloitasi di dua kepulauan Hoang Sa dan Truong Sa. Nguyen Dang Vu, Kepala Dinas Kebudayaan, Olahraga dan Pariwisata provinsi Quang Ngai mengatakan: “Masalah besar yang ditetapkan bagi kami ialah harus terus menyelidiki, mengkoleksi dan meneliti warisan budaya aksara Han Nom yang tersisa di provinsi Quang Ngai; Terus memugar cagar-cagar warisan yang bersangkutan dengan armada laut di kepulauan Hoang Sa merangkap Truong Sa; terus menyelidiki warisan-warisan aksara Han Nom yang tersimpan di marga-marga yang bersangkutan dengan kedaulatan kita terhadap dua kepulauan Hoang Sa dan Truong Sa”.
Pada Minggu (28 April), para utusan peserta lokakarya akan mengunjungi cagar-cagar sejarah yang berkaitan dengan aktivitas armada laut di kepulauan Hoang Sa di kabupaten pulau Ly Son dan menghadiri upacara menjamu serdadu armada laut di kepulauan Hoang Sa./.