(VOVworld)- Pada Selasa 27 Maret, di Ibu Kota Seoul, Republik Korea, Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-2 Keamanan Nuklir resmi berlangsung acara-acara sidang dalam agenda Konferensi. Konferensi ini dihadiri oleh 52 Kepala Negara, Kepala Pemerintah yang datang dari 52 negara dan empat organisasi internasional yaitu Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Badan Energi Atom Internasional (IAEA) dan Organisasi Kepolisian Pidana Internasional. Dalam pidatonya di depan Konferensi ini, Perdana Menteri (PM) Vietnam Nguyen Tan Dung menekankan bahwa perlucutan senjata dan non proliferasi senjata nuklir merupakan faktor-faktor yang paling penting untuk mengurangi bahaya terhadap keamanan dan keselamatan nuklir pada saat setiap negara juga punya hak yang layak dalam menggunakan energi dan teknologi nuklir demi tujuan damai.
PM Nguyen Tan Dung dan Presiden Republik Korea Lee Myng Bak
(Foto: nld.com.vn)
PM Nguyen Tan dung menegaskan bahwa Vietnam telah dan sedang aktif menyusun kerangka hukum, infrastruktur keselamatan, keamanan dan ikut serta dalam perjanajian-perjanjian internasional dan gagasan-gagasan yang bersangkutan untuk menggelarkan secara efektif pelaksanaan semua komitmennya, khususnya pasca KTT yang pertama. Vietnam sedang aktif ikut serta dalam semua aktivitas dari Gagasan global anti teror nuklir dan sedang aktif mempelajari untuk mengesahkan Protokol Tambahan. Vietnam juga sedang bersama dengan semua anggota ASEAN lainnya terus mendorong pembangunan kawasan Asia Tenggara yang damai, stabil dan tanpa senjata nuklir, diantaranya ada masalah meransang semua negara yang memiliki senjata nuklir supaya cepat menandatangani Protokol Perjanjian Asia Tenggara tanpa Senjata Nuklir. PM Vietnam sekali lagi menegaskan tekad Vietnam dalam mengembangkan Program listrik tenaga nuklir untuk memenuhi kebutuhan ketahanan energi nasional.
Ketika KTT ke-2 Keamanan Nuklir berakhir, PM Nguyen Tan Dung dan pimpinan semua negara sepakat mengesahkan Deklarasi Bersama Konferensi yang isinya menegaskan tekad mendorong langkah-langkah menjamin keselamatan dan keamanan berdasarkan pada 11 masalah yang besar yaitu struktur keamanan nuklir global, peranan IAEA, material nuklir, semua sumber radio aktif, keamanan dan keselamatan nuklir, keamanan pengangkutan, pemberantasan perdagangan gelap, pengecekan nuklir, budaya keamanan nuklir, keamanan informasi dan kerjasama internasional. Konferensi sepakat bahwa Konferensi selanjutnya akan diadakan di Belanda pada tahun 2014.
Dalam pada itu, di sela-sela Konferensi tersebut, pada Selasa 27 Maret, PM Nguyen Tan Dung telah melakukan pertemuan dengan John Key, PM Selandia Baru, Nick Clegg, Deputi PM Kerajaan Inggris dan PM Pakistan Yousaf Raza Gillani.
PM Nguyen Tan Dung dan PM Selandia Baru John Key sepakat memperkuat penggelaran Perjanjian Perdagangan Bebas ASEAN- Australia-Selandia Baru, memperkuat promosi dagang, investasi, menciptakan syarat kepada badan usaha dua pihak supaya mencari kesempatan bisnis, memperkuat kerjasama di bidang pendidikan, ketenaga-kerjaan dan lain-lain. Kedua PM sepakat memperkuat kerjasama di semua bidang yang menjadi unggulan dua negara dan di semua forum internasional seperti PBB, ASEAN, EAS, ASEM, APEC dan lain-lain.
Dalam pertemuan dengan PM Pakistan Yousaf Raza Gillani, PM Vietnam Nguyen Tan Dung menyatakan bahwa hasil kerjasama bilateral masih belum sepadan dengan potensi dan keinginan dua negara, oleh karena itu, dua pihak harus menganekaragamkan barang-barang perdagangan, memperkuat patungan, konektivitas di bidang investasi, kerjasama, pertukaran kebudayaan, pendidikan, pelatihan dan lain-lain. Kedua PM sepakat memperkuat kunjungan-kunjungan dan kontak tingkat tinggi, semua tingkat maupun antara semua Kementerian, instansi dan daerah serta badan usaha dua negara pada waktu mendatang, sekaligus dengan aktif menggelarkan semua permufakatan yang dicapai dalam semua sidang Komite Gabungan Vietnam-Pakistan kali kedua dan sidang yang pertama Sub Komite Perdagangan Vietnam-Pakistan yang diadakan di kota Hanoi pada tahun lalu.
Ketika menerima Deputi PM Inggris Nick Clegg, PM Nguyen Tan Dung menilai tinggi peranan Inggris dalam mendorong menjamin keamanan dan keselamatan nuklir, ingin melakukan kerjasama dengan semua negara, diantaranya ada Inggris untuk berbagi pengalaman, meningkatkan kemampuan di bidang ini. PM Nguyen Tan Dung dan Deputi PM Nick Clegg menyetujui agar pada waktu yang akan datang, dua pihak perlu menciptakan semua syarat yang kondusif kepada badan usaha dan investor masing-masing negara untuk melakukan aktivitas bisnis secara efektif, memperkuat kerjasama di bidang ini, berusaha mencapai target nilai perdagangan bilateral sebesar 4 miliar USD pada tahun 2013 dan lain-lain./.