Aktivitas PM VN, Nguyen Tan Dung di KTT ke-2 Komite sungai Mekong Internasional

(VOVworld) - Di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-2 Komite sungai Mekong internasional, Perdana Menteri (PM) Vietnam, Nguyen Tan Dung telah mengadakan beberapa pertemuan dengan PM Kamboja, Samdech Hun Sen, PM Laos, Thongsing Thammavong, Menteri Kementerian Luar Negeri Myanmar, Wunna Lwin dan Sekretaris Harian Kemlu, Utusan khusus PM Thailand, Sihasak Phuangketkeow.

Pada semua pertemuan ini, PM Nguyen Tan Dung menekankan bahwa Vietnam ingin bekerjasama secara erat dengan semua anggota dan mitra guna menggelarkan secara efektif orientasi, strategi dan proyek dari Asosiasi Komite tersebut. PM Nguyen Tan Dung juga menekankan bahwa Vietnam bersedia membahas dan menandatangani Program aksi penggelaran hubungan kemitraan strategis antara dua negara Vietnam-Thailand pada situasi sesuai; berharap supaya Thailand terus mengembangkan peranan sebagai negara koordinator hubungan ASEAN-Tiongkok, mendorong hubungan kerjasama, dialog tentang masalah-masalah yang menjadi perhatian bersama, diantaranya ada penyusunan Kode Etik tentang cara berperilaku dari semua fihak di Laut Timur (COC). Ketika mengapresiasi peranan dan posisi Myanmar sebagai Ketua ASEAN pada tahun 2014, PM Nguyen Tan Dung menegaskan akan mengepalai delegasi tingkat tinggi Vietnam menghadiri KTT ASEAN yang akan berlangsung padabulan Mei 2014 di Myanmar.

Aktivitas PM VN, Nguyen Tan Dung di KTT ke-2  Komite  sungai Mekong Internasional - ảnh 1
PM Nguyen Tan Dung menerima PM Kamboja, Samdech Hun Sen (kiri)
(Foto: baodientu.chinhphu.vn)

Pemimpin negara-negara peserta menilai tinggi Vietnam dalam memimpin sukses KTT ke-2 Komite  sungai Mekong internasional, diantaranya mengesahkan Pernyataan Kota Ho Chi Minh dengan banyak isi penting. Pernyataan ini menunjukkan: Pemimpin Pemerintah Kerajaan Kamboja, Republik Demokrasi Rakyat Laos, Kerajaan Thailand dan Republik Sosialis Vietnam sekali lagi menegaskan peranan penting penggunaan dan pengelolaan secara berkesinambungan sumber daya air dan sumber-sumber daya alam yang bersangkuatan di daerah aliran sungai Mekong dan terus menegaskan komitmen politik dalam pelaksanaan Perjanjian Mekong tahun 1995 serta pengokohan semangat kerjasama Mekong.

Tentang orientasi selanjutnya, pemimpin semua negara tersebut menegaskan kembali dukungan dalam memperkuat dan mendorong kuat kerjasama Komite dengan beberapa Mitra Dialog, Mitra Perkembangan, gagasan-gagasan regional dan internasional, organisasi-organisasi sosial, sektor swasta dan semua fihak yang bersangkutan; mengimbau dukungan dan bantuan untuk Komite tersebut dengan semua negara anggotanya dalam melaksanakan proyek-proyek dan pengkajian tentang perkembangan yang berkesinambungan di Daerah aliran Mekong./.
Berita Terkait

Komentar

Yang lain