(VOVworld) – Atas undangan Presiden Jonh Magufuli, Presiden Vietnam, Truong Tan Sang dan Istri serta delegasi tingkat tinggi Vietnam telah tiba di ibukota Dodoma, memulai kunjungan kenegaraan di Republik Persatuan Tanzania dari 9-11/3 ini.
Presiden Truong Tan Sang dan Presiden John Magufuli melakukan pembicaraan, Rabu (9/3) dan mengungkapkan banyak masalah-masalah penting untuk memperkuat kerjasama bilateral, bersamaan itu berbahas tentang masalah penting yang menjadi minat bersama.
Presiden Truong Tan Sang dan Presiden John Magufuli
melakukan pembicaraan.
(Foto :VOV)
Pada pembicaraan tersebut, Presiden Truong Tan Sang menegaskan bahwa Vietnam selalu menghargai dan ingin memperluas kerjasama yang saling menguntungkan dengan negara-negara Afrika, khususnya dengan Tanzania, negara yang telah selalu bersama dengan Vietnam dalam masa perjuangan merebut kemerdekaan, penyatuan Tanah Air dulu dan usaha pembangunan dan pengembangan Tanah Air sekarang. Presiden Truong Tan Sang menilai tinggi semua sumbangan yang aktif dari Tanzania demi perdamaian, kestabilan, konektivitas kerjasama di kawasan Komunitas perkembangan daerah Afrika Seltan, Komunitas Ekonomi kawasan Afrika Timur dan di seluruh benua.
Tentang perdagangan, dua fihak berbahas tentang banyak langkah untuk memperkuat perdagangan sesuai dengan potensi yang dimiliki dua negara, sepakat memperluas ekspor dan impor barang tekstil dan produk tekstil serta mesin alat pertanian. Presiden Truong Tan Sang menekankan Vietnam bersedia menjadi jembatan penghubung bagi barang Tanzania untuk masuk ASEAN dan negara-negara FTA dimana Vietnam menjadi anggota. Bersamaan itu, Presiden Truong Tan Sang juga ingin supaya Tanzania menciptakan kemudahan kepada barang Vietnam untuk masuk pasar Tanzania dan negara-negara Afrika Timur, Komunitas perkembangan Afrika Selatan, berupaya sampai tahun 2020 mencapai nilai perdagangan sebanyak 1 miliar dolar AS. Presiden Truong Tan Sang menegaskan : “Dua fihak sepakat mempertahakan secara permanen mekanisme sidang Komite Antara-Pemerintah untuk menyimpulkan kembali dan berbahas tentang mendorong perkembangan yang kuat dari dua fihak. Kedua fihak sepakat bahwa kecendrungan perdamaian, kestabilan merupakan mekanisme utama, semua negara perlu berupaya memberikan sumbangan pada mempertahakan perdamaian dan kestabilan. Di atas dasar itu, dua fihak telah sepakat bahwa semua bentrokan, sengketa di perbatasan, wilayah harus ditangani dengan langkah damai, diatas dasar hukum internasional.”
Presiden Tanzania, Jonh Magufuli menginginkan agar Vietnam melakukan investasi langsung atau berbagi pengalaman dan teknik kepada Tanzania di bidang-bidang perberasan, budidaya hasil perikanan, tekstil dan produk tekstil, alas kaki dan lain-lain.
Beliau juga menginginkan badan-badan usaha Vietnam supaya melakukan investasi di zona industri Tanzania, dalam strategi industrialisasi Tanzania pada 25 tahun mendatang. Dua fihak sepakat menetapkan pertanian dan telekomunikasi sebagai dua fibang titik berat kerjasama, dari situ diperluas ke bidang yang lain, sepakat cepat mengadakan persidangan ke-2 Komite Gabungan Vietnam-Tanzania. Dua fihak sepakat mendorong penandatanganan Perjanjian menghindari pajak dobel dan Perjanjian merangsang dan memprotek investasi.
Sehubungan dengan ini, Presiden Truong Tan Sang dengan khitmad mengundang Presiden Tanzania, Jonh Magufuli untuk cepat melakukan kunjungan ke Vietnam.
Dalam kerangka kunjungan tersebut, pada hari yang sama, Presiden Vietnam, Truong Tan Sang menghadiri Forum badan usaha Vietnam-Tanzania.Yang menghadiri dan membacakan pidato di forum ini, Perdana Menteri (PM) Tanzania, Kassim Majaliwa menyatakan bahwa Tanzania telah dan sedang melakukan banyak langkah reformasi administrasi dan melonggarkan kebijakan-kebijakan untuk menyerap investasi. Pemeirntah telah memperluas dan memperbaiki infrastruktur sosial-ekonomi, menciptakan institusi yang sesuai untuk merangsang investasi di bidang pertanian. Di atas dasar itu, PM Tanzania menginginkan badan-badan usaha Vietnam supaya melakukan investasi pada cabang pertanian dan beberapa bidang yang lain seperti ekploitasi mineral, energi, pariwisata dan telekomunikasi. PM Tanzania menegaskan bahwa pemerintah Tanzania bersedia menciptakan syarat yang paling kondusif kepada badan-badan usaha Vietnam pada khususnya dan badan-badan usaha asing supaya melakukan investasi di Tanzania.
Panorama Forum badan usaha Vietnam-Tanzania.
(Foto :VOV)
Pada fihaknya, Presiden Truong Tan Sang menyatakan bahwa Vietnam sekarang memegang posisi strategis di kawasan ASEAN dan Asia Timur, merupakan pintu gerbang untuk mendekati kawasan dan banyak mitra ekonomi besar di dunia melalui berbagai Perjanjian perdagangan bilateral dan multilateral yang baru ditandatangani dengan para mitra. Dalam kebijakan perkembangan ekonominya, Vietnam selalu menghargai dan menginginkan memperluas kerjasama dengan negara-negara Afrika, diantaranya ada Tanzania. Presiden Truong Tan Sang mengatakan: “Saya menilai tinggi ide Forum ini yang menciptakan kesepakatan dan berbagai kerjasama antar-badan usaha. Saya menyatakan bahwa dengan hubungan politik yang baik antara dua negara, potensi dan kemampuan kerjasama antara Vietnam dan Tanzania bisa menjadi jembatan penghubungan, tidak hanya di pasarnya saja, melainkan juga di kawasan Asia Timur dan Afrika.”
Presiden Vietnam, Truong Tan Sang juga menekankan bahwa Vietnam punya keunggulan tentang perkembangan pertanian dan bersedia berbagi pengalaman dengan Tanzania di bidang ini. Dua fihak juga sepakat mengarena-ragamkan semua barang pertukaran, Vietnam bersedia melakukan ekspor barang-barang tekstil dan produk tekstil, alas kaku, mesin pertanian ke Tanzania dan badan-badan usaha Vietnam sangat memperhatikan komoditas utama yang lain dari Tanzania seperti kayu dan mineral.
Sehubungan dengan ini, Kamar dagang dan industri Vietnam dan Badan promosi investasi Tanzania menandatangani kerjasama untuk menciptakan prasyarat mendorong pertukaran informasi
Pada hari yang sama, Presiden Truong Tan Sang melakukan pertemuan dengan Ketua Partai Revolusioner Tanzania (CCM), Jakaya Mrisho Kikwete. Presiden Truong Tan Sang mengucapkan selamat atas kemenangan Partai CCM dalam pemilu pada bulan Oktober 2015 dan memberitahukan hasil Kongres Nasional Partai Komunis Vietnam angkatan ke-12.
Presiden Truong Tan Sang
dan Ketua CCM Jakaya Mrisho Kikwete.
(Foto : Kantor berita Vietnam-VNA)
Beliau berterimakasih atas dukungan Partai CCM, Pemerintah dan rakyat Tanzania terhadap Vietnam dalam usaha perjuangan membebaskan bangsa dan negara dulu dan usaha pembangunan dan pembelaan Tanah Air sekarang dan menegaskan bahwa Vietnam selalu menghargai hubungan persahatan tradisional dan bekerjasama secara saling menguntungkan dengan negara-negara Afrika, diantaranya Tanzania menjadi mitra yang penting. Presiden Truong Tan Sang menegaskan bahwa memperkuat kerjasama antara Partai dua negara akan membantu mendorong kerjasama di bidang-bidang yang lain seperti ekonomi, perdagangan dan investasi.
Pada fihaknya, Ketua Partai CCM, Jakaya Mrisho Kikwete menekankan bahwa Tanzania menginginkan belajar pengalaman perkembangan dari Vietnam, bersamaan itu menyatakan bahwa kerjasama antara dua Partai akan memberikan sumbangan penting untuk mendorong kerjasama yang erat antara Pemerintah Tanzania dan Vietnam. CCM ingin belajar pengalaman Partai Komunis Vietnam dalam pekerjaan membangun Partai, mendidik, memupuk para kader Partai. Beliau juga menyatakan bahwa delegasi Partai CCM akan melakukan kunjungan ke Vietnam pada April 2016.