Alarm situasi terumbu karang yang mengalami kerusakan
(VOVworld) – Para ilmuwan yang menghadiri Lokakarya Lingkungan Hidup Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNEA) di Nairobi, ibukota Kenya, Selasa (24/5) menyatakan kekhawatiran atas situasi terumbu karang yang memainkan peranan penting dalam menjamin kehidupan biota laut mengalami kerusakan kareka air laut menjadi panas dan gejala iklim El Nino.
Alarm situasi terumbu karang yang mengalami kerusakan
(Foto : baomoi.com)
Ketika berbicara di depan kalangan pers, Ruth Gates, Direktur Institut Biota Laut dari Universitas Hawaii menyatakan bahwa mayoritas terumbu karang di dunia yang pada pokoknya di India, Maldives, Sri Lanka dan pulau Lakhshadweep (India) mengalami gejala pemutihan sedikitnya 93%, dan ini merupakan reaksi terhadap situasi air laut menjadi panas yang bersangkutan dengan perubahan iklim. Menurut pakar ini, situasi pemutihan terumbu karang semakin meningkat karena pengerukan pelabuhan laut untuk membangun jaringan perhubungan dan pengaruh dari perubahan iklim dan emisi gas rumah kaca. Gejala El Nino juga mengancam kehidupan terumbu karang. Kalau situasi ini terus berlangsung, kehidupan rakyat di daerah laut di lebih dari 100 negara yang bergantung pada laut akan terkena dampak berat.