(VOVworld) - Konferensi tahunan ke-46 Menteri Luar Negeri ASEAN (AMM-46) di  ibukota Bandar Seri Begawan (Brunei Darussalam) yang berakhir Minggu sore (30 Juni) telah mengeluarkan Komunike Bersama, diantaranya menyepakati banyak masalah penting seperti mendorong proses terbentuknya Komunitas ASEAN pada 2015, memperkuat kerjasama dengan para mitra. Khususnya ASEAN telah mencapai kebulatan pendapat yang tinggi dalam memecahkan masalah Laut Timur - masalah yang dianggap paling panas  sekarang di kawasan.

Pada Konferensi ini, para Menteri  ASEAN menegaskan lagi tekat  mendorong kuat upaya membangun Komunitas ASEAN “Konektivitas ekonomi, keterkaitan politik dan keberbagian bersama tanggung jawab sosial” dengan cara melaksanakan Piagam ASEAN dan Peta Jalan Pembangunan Komunitas ASEAN. Negara-negara ASEAN berkomitmen akan mengajukan visi ASEAN purna 2015 yang bertujuan menghadapi tantangan-tantangan masa depan untuk mendorong  perdamaian, kestabilan dan kemakmuran di Asia Tenggara dan memperdalam lebih lanjut lagi integrasi ASEAN.

Satu hal yang patut diperhatikan ialah ASEAN sepakat mengajukan target-target purna 2015 seperti meningkatkan GDP ASEAN dua kali lipat dan mengurangi separo jumlah orang miskin  di ASEAN pada tahun 2030. Pada Konferensi ini, para Menteri juga menekankan peranan sentral ASEAN dalam struktur regional  yang sedang terbentuk  dan  menegaskan lagi komitmen akan berkoordinasi dengan para mitra melakukan mekanisme-mekanisme yang dikepalai oleh ASEAN seperti  ASEAN+1, ASEAN+3, ARF, ADMM+ dan Konferensi Tingkat Tinggi Asia Timur (EAS) dalam menjamin perdamaian, keamanan, stabilitas dan kemakmuran. Para Menteri juga menyepakati pandangan tentang serentetan masalah internasional yang panas seperti situasi semenanjung Korea, situasi Timur Tengah, kerjasama dalam APEC.

Para Menteri juga menekankan arti pentingnya semua Deklarasi semua pihak yang bersangkutan di Laut Timur (DOC), Prinsip 6 butir dari ASEAN tentang Laut Timur dan Pernyataan Bersama ASEAN – Tiongkok sehubungan dengan ultah ke-10 hari penanda-tanganan DOC. Menurut itu, para Menteri telah menegaskan komitmen bersama sesuai dengan semangat DOC yang menjamin penanganan sengketa-sengketa melalui cara yang damai sesuai dengan prinsip-prinsip dari hukum internasional, diantaranya ada Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut - tahun 1982, tidak mengancam atau menggunakan kekerasan, bersamaan itu mengekang diri dan tidak melakukan tindakan-tindakan di kawasan. Semua negara ASEAN menunggu supaya bisa terus bersama dengan Tiongkok melaksanakan secara penuh dan efektif semua segi DOC, bersamaan itu akan terus melakukan aktivitas dan proyek kerjasama yang sudah disepakati bersama-sama, sesuai dengan instuksi tentang pelaksanaan DOC. Para menteri ASEAN menekankan dan meminta supaya meneruskan dialog dan konsultasi sejak setelah konsultasi ke-19 para pejabat senior ASEAN – Tiongkok dan sidang ke-8 Kelompok kerja gabungan ASEAN – Tiongkok tentang pelaksanaan DOC. Para menteri berharap supaya semua konsultasi resmi antara ASEAN dan Tiongkok pada tingkat SOM tentang COC cepat mencapai kesimpulan akan satu Kode Etik tentang perilaku semua pihak yang bersangkutan di Laut Timur, untuk mendorong perdamaian, kestabilan dan kesejahteraan di kawasan.

AMM adalah salah satu diantara forum-forum kerjasama yang paling penting dari ASEAN. Oleh karena itu, tercapainya kesepakatan dalam masalah-masalah yang tampaknya sulit dilampaui dalam forum AMM telah membuktikan kapabilitas ASEAN. Pada latar belakang di Laut Timur tetap ada perkembangan-perkembangan yang rumit, AMM-46 berhasil mengeluarkan pernyataan bersama dengan pandangan-pandangan yang bersatu dalam serentetan masalah kunci telah sekali lagi memanifestasikan solidaritas ASEAN, menuju ke satu target bersama ialah membangun komunitas ASEAN yang damai, berkembang dan sejahtera./.