Deputi Perdana MenteriVietnam, Trinh Dinh Dung (kanan) di event tersebut. (Foto: www.baotainguyenmoitruong.vn)

Ketika berbicara di depan forum ini, Deputi Perdana Menteri (PM) Vietnam, Trinh Dinh Dung meminta kepada perekonomian-perekonomian anggota APEC, pada masa depan, supaya lebih memperhatikan pekerjaan saling membantu dalam pembangunan dan perkembangan pertanian yang hijau dan berkesinambungan, memperbarui teknologi dalam produksi untuk menjamin kualitas pangan dan ketahanan gizi. Khususnya APEC dengan perekonomian yang  pada pokoknya berdasarkan pada pertanian mempunyai syarat yang kondusif  untuk melakukan konektivitas dan membentuk rantai-rantai pemasokan dan rantai nilai hasil pertanian dan bahan makanan yang berkesinambungan.

Dia mengatakan: “Menjamin ketahanan pangan dan perkembangan pertanian yang berkesinambungan, beradaptasi dengan perubahan iklim merupakan salah satu di antara masalah-masalah  penting  primer  terhadap Vietnam dan seluruh kawasan Asia-Pasifik serta di seluruh dunia, mempunyai makna penting untuk menjamin perkembangan yang bersifat mencakup, memperhatikan kesejahteraan sosial dari semua warga.  Dialog  penting ini merupakan satu peristiwaa yang menggelarkan salah satu di antara 4 pilar prioritas dalam Tahun APEC-2017 untuk memperkuat ketahanan pangan dan pertanian yang berkesinambungan, beradaptasi dengan perubahan iklim”.

Dalam rangka Konferensi ke-3  Para Pejabat Senior APEC  (SOM3) dan  semua konferensi yang bersangkutan yang diadakan di kota Ho Chi Minh pada Jumat pagi (25 Agustus),  Komite Ekonomi APEC (EC) mengadakan sidang pleno ke-2 dan sidang ke-5 Kelompok Sahabat dari Ketua (FotC) tentang masalah menyusun institusi, kebiajakan mendorong perkembangan perekonomian-perekonomian anggota APEC.