(VOVworld) – Proses perundingan tentang nuklir Iran dan penyelenggaraan konferensi tentang Suriah merupakan dua titik berat dalam pembicaraan pada Senin (14 Oktober) antara Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (Menlu AS), John Kerry dan Wakil senior urusan kebijakan keamanan dan hubungan luar negeri dari Uni Eropa, Ibu Catherine Ashton.

       Pada pembicaraan yang dinilai bersifat konstruktif ini di London (Ibukota Inggris), para pejabat dua fihak telah membahas putaran perundingan P5+1 (yang meliputi 5 anggota tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa plus Jerman dan Iran) tentang program nuklir yang kontroversial dari Republik Islam yang direncanakan akan berlangsung dari 15 sampai 16 Oktober ini di Jenewa, Swiss.

Satu basis nuklir di Iran
(Foto: vov.vn)

     Menlu John Kerry merasa optimis menganggap bahwa saat ini merupakan waktu yang cocok untuk membuka pintu diplomatik bagi putaran perundingan Iran, tapi memperingatkan Teheran supaya harus melaksanakan tanggung jawab internasional-nya yang bersangkutan dengan program nuklir. Juga pada kerangka kontak tersebut, Menlu John Kerry dan Ibu Katherine Ashton juga membahas persiapan untuk Konferensi internasional tentang Suriah yang direncanakan akan berlangsung pada waktu mendatang, disamping tema-tema lain seperti situasi Mesir dan proses perundingan perdamaian Israel-Palestina.

       Dalam perkembangan lain yang bersangkutan, pada hari yang sama, Menlu Iran, Mohammad Javad Zarif telah merekomendasikan mengadakan satu pertemuan baru tingkat menteri dengan Kelompok P5+1 setelah perundingan di Jenewa guna mencapai satu permufakatan tentang program nuklir yang kontroversial dari Teheran. Dia juga berharap supaya semua fihak akan mencapai satu peta jalan selama dua hari perundingan tersebut, tapi menganggap perlunya menyelenggarakan satu pertemuan tingkat menteri./.