AS dan Rusia menegaskan perhatian terhadap pengontrolan senjata
(VOVWORLD) - Pada sidang darurat Dewan Keamanan Perikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB), pada Kamis (22 Agustus), para wakil Rusia dan Amerika Serikat (AS) telah mengeluarkan pendapat yang kontroversial tentang masalah mengontrol senjata, pada latar belakang dua negara saling menuduh menimbulkan bahaya melakukan perlombaan senjata yang baru.
Sidang darurat DK PBB diadakan menurut usulan Rusia dan Tiongkok setelah AS, pada tanggal 19/8 ini mengumumkan telah berhasil melakukan peluncuran uji coja rudal jelajah konvensional di daratan yang bisa menembakkan jitu target yang jauhnya lebih dari 500 KM. Ini merupakan uji coja rudal jarak menengah yang pertama yang dilakukan AS ketika negara ini menarik diri dari Traktat Eliminasi Rudal Jarak Pendek dan Jarak Menegah (INF).
Ketika berbicara di depan sidang tersebut, Wakil Duta Besar (Dubes) Rusia di PBB, Dmitry Polyanskiy menekankan bahwa peluncuran uji coja rudal tersebut menunjukkan bahwa “AS siap siaga bagi perlombaan senjata”. Dia berseru kepada negara-negara Eropa supaya bertindak mencegah AS yang menggelarkan rudal jarak menengah di benua ini, bersamaan itu menegaskan Rusia akan bersedia “melakukan dialog secara serius” tentang pengontrolan senjata untuk menjamin situasi keamanan dan kestabilan strategis.
Sementara itu, Wakil Dubes AS di PBB, Jonathan Cohen menegaskan leuncuran uji-uji coba AS untuk mengembangkan potensi senjata konvensional bukanlah merupakan tindakan provokarif atau menimbulkan instabilitas. Dia menekankan perihal Rusia dan Tiongkok terus memperkuat kekuatan senjata, bersamaan itu menunjukkan bahwa Washington memperhatikan bentuk-bentuk “pengontrolan bersenjata secara serius”.