AS dan Thailand berseru supaya memecahkan sengketa secara damai di Laut Timur
(VOVWORLD) - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump dan Perdana Menteri (PM) Thailand, Prayuth Chan o-cha, pada Selasa (3 Oktober), telah menegaskan lagi komitmen menjaga perdamaian dan stabilitas di Laut Timur pada latar belakang Tiongkok sedang meningkatkan tindakan-tindakan militer yang keras di kawasan yang dipersengketakan ini.
PM Thailand, Prayuth Chan o-cha (kiri) dan Presiden AS, Donald Trump. (Foto:The Seattle Times)
|
Dalam pernyataan bersama setelah pembicaraan di Gedung Putih, dua pemimpin telah menegaskan lagi komitmen berupaya mencapai satu solusi damai terhadap sengketa-sengketa di Laut Timur, di antaranya ada soal menaati sepenuhnya prosedur-prosedur hukum dan diplomatik, berdasarkan pada UNCLOS-1982. Dua pemimpin menyatakan dukungan dalam mempertahankan pendekatan yang bersifat kooperatif, menuju ke tujuan menjamin satu Laut Timur yang damai, stabil dan berkesinambungan.
Juga pada pembicaraan ini, dua pemimpin tersebut telah menyatakan kekhawatiran tentang jumlah uji coba rudal dan nuklir yang belum pernah ada yang dilakukan Republik Demokrasi Rakyat Korea sepanjang tahun ini. Dua pemimpin mendesak semua pihak yang bersangkutan supaya melaksanakan secara serius semua resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa, menuju ke target satu semenanjung Korea yang damai, stabil dan denuklirisasi. Dua pemimpin juga berbahas tentang situasi sekarang ini di negara bagian Rakhine, Myanmar.