(VOVWORLD) - Pada sidang di Berlin (Ibu kota Jerman), para pemimpin Amerika Seirkat (AS), Jerman, Prancis dan Inggris telah mengeluarkan pernyataan bersama tentang penghentian perang di Gaza, bersamaan itu mengimbau para pihak yang bertikai di Sudan untuk menciptakan syarat yang kondusif bagi pemberian bantuan darurat kepada jutaan orang di negara Afrika Timur Laut ini.
Masyarakat menunggu untuk menerima bantuan pangan di Khan Younis, Jalur Gaza. Foto:Xinhua/VNA |
Presiden AS, Joe Biden; Kanselir Jerman, Olaf Scholz; Presiden Prancis, Emmanuel Macron; dan Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, pada Jumat (18 Oktober), menekankan urgensi penghentian perang yang berlangsung selama lebih dari setahun ini di Jalur Gaza antara Israel dan Gerakan Hamas. Dalam pernyataan bersama, keempat pemimpin menyepakati perihal “harus mengembalikan para sandera ke keluarganya, menghentikan perang di Gaza, dan menjamin bantuan kemanusiaan untuk warga sipil”.
Selain itu, para pemimpin tersebut juga membahas situasi Timur Tengah, khususnya akibat dari kematian pemimpin Gerakan Islam Hamas, Yahya Sinwar dalam serangan Israel terhadap Jalur Gaza. Keempat pihak juga bertukar pendapat tentang situasi konflik di Lebanon Selatan, tempat di mana Israel sedang berkonflik dengan Gerakan Hezbollah, bersamaan itu “menegaskan kembali pendirian” untuk mencela serangan rudal Iran terhadap Israel pada tgl 1 Oktober lalu.
Di samping itu, para pemimpin AS, Inggris, Prancis dan Jerman mengimbau para pihak yang bertikai di Sudan untuk memfasilitasi bantuan kemanusiaan darurat kepada jutaan orang yang sangat membutuhkan pertolongan di negara Afrika Timur Laut ini.