(VOVworld) – Pada Senin (12 Oktober), tentara Amerika Serikat (AS) memberitahukan bahwa pasukan koalisi pimpinan AS telah menerjunkan senjata kepada pasukan persekutuan Arab-Suriah (SAC) yang sedang bertempur melawan organisasi yang menamakan diri sebagai Negara Islam (IS) di Suriah Utara.




Juru bicara pasukan koalisi anti IS di Irak dan Suriah, Kolonel tentara AS, Steve Warren menyatakan bahwa SAC sedang bertempur melawan IS selama beberapa bulan ini di Raqqa dan AS bersama dengan pasukan koalisi ini bisa melakukan serangan udara pada target-target IS. Jubir ini menyatakan bahwa SAC sedang menghadapi bahaya diserang dalam serangan udara terhadap IS yang dilakukan Rusia di wilayah Suriah. Pada hari yang sama, ketika mengakhiri sidang di Luxembourg, para Menteri Luar Negeri anggota Uni Eropa (EU) mendesak memulai proses peralihan secara damai di Suriah, bersamaan itu menekankan solusi politik kepada krisis selama 4 tahun ini di negara-negara Timur Tengah ini. Para Menteri Luar Negeri menyerukan kepada Rusia supaya menghentikan serangan udara ini dan menyatakan kecemasan bahwa serangan tersebut juga menyasar pada kekuatan yang disebut sebagai kekuatan moderat di Suriah, bersamaan itu mendesak Rusia supaya jangan melanggar wilayah udara negara-negara tetangga Suriah.