AS mencari langkah-langkah baru untuk mencegah kaum migran Amerika Tengah
(VOVWORLD) - Pada latar gelombang migran dari negara-negara Amerika Tengah meningkat drastis, Pemerintah Amerika Serikat (AS) bisa mencari langkah-langkah baru untuk mencegah kaum migran, membatas surat permohonan suaka politik dan memperkuat penggelaran tentara di garis perbatasan meski membangun tembok perbatasan dengan Meksiko itu ada atau tidak.
Kaum migran melintasi tembok perbatasan Meksiko-AS di dekat koridor El Chaparral, Tijuana, negara bagian Baja California, Meksiko, pada 25/11/2018. (Foto: AFP/Kantor Berita Viet Nam). |
Mengutip analisa CELAG yang memberitahukan: Gelombang migran yang datang ke AS telah meningkat drastis sejak bulan Oktober 2018, dari 160 orang yang pada permulaannya bertolak dari Kota San Pedro Sula, Honduras sampai sekarang telah mencapai 9000 orang yang pada pokoknya adalah orang Honduras dan Guatemala. Presiden AS, Donald Trump berulang kali pernah memperingatakan bahwa ini adalah satu tindakan “agresi”.
Untuk menghadapi situasi tersebut, Presiden Donald Trump telah membatas jumlah surat permohonan suaka politik setiap hari di daerah perbatasan-sistim yang diajukan oleh Pemerintah pimpinan Presiden pendahulu yaitu Barack Obama pada tahun 2016 pada latar ribuan orang migran dari Haiti. AS juga memperkuat pengerahan serdadu-serdadu ke daerah perbatasan. Presiden Donald Trump juga mengusulkan supaya memangkas bantuan ekonomi tahunan untuk Honduras, Guatemala dan El Salvador (warga negara dari negara-negara ini menduduki mayoritas dalam arus migran) untuk mencegah arus migran, namun tidak disetujui oleh Kongres AS.