(VOVworld) – Pada Selasa (24 Juni), Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (Menlu AS), John Kerry telah tiba di zona otonomi orang Kurdi di Irak guna mendesak kepada para pemimpin kawasan ini supaya jangan menarik dari proses politik di Baghdad setelah pasukannya memegang kontrol terhadap kota minyak tanah Kirkuk, Irak Utara.
Pada pembicaraan dengan kepala komunitas orang Kurdi, Massud Barzani, Menlu John Kerry memberitahukan bahwa waktu ini bersifat memutuskan terhadap Irak dan tantangan titik berat ialah membentuk satu Pemerintah baru. Menurut Menlu John Kerry, pasukan orang Kurd memainkan peranan kunci dalam membantu Irak menghadapi kelompok pembangkang yang menamakan diri sebagai
“Negara Islam Irak dan kawasan Levant” (ISIL).
Menlu AS, John Kerry dan kepala komunitas orang Kurdi, Massud Barzani
(Foto: baomoi.com)
Pada fihak pimpinan orang Kurdi, Barzani menganggap bahwa serangan yang dilakukan para penembak Muslim sekte Syiah di banyak kawasan bagian Utara dan Barat Irak telah menciptakan banyak perubahan. Komunitas orang Kurd
“sedang menghadapi satu kenyataan baru, satu negara Irak baru” dan sedang mengusahakan
“satu solusi untuk krisis sekarang”.
Dalam satu perkembangan yang lain, pada Selasa (24 Juni), ada sedikit-dikitnya 32 orang yang telah tewas dan banyak orang lain luka-luka dalam serangan-serangan udara yang dilakukan pasukan keamanan Irak terhadap kotamadya Baiji di Baghdad Utara dan satu kilang minyak di sekitarnya./.