AS mendesak Tiongkok memanifestasikan peranan lebih besar dalam masalah RDRK
(VOVWORLD) - Pada saat Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump tidak memberikan komentar terhadap informasi bahwa Republik Demokrasi Rakyat Korea (RDRK) memperingatkan bahwa bisa menghentikan dialog dan melakukan kembali tindakan-tindakan provokatif, para penasihat keamanan Gedung Putih menganggap bahwa gerak-gerik ini merupakan perilaku “merusak kepercayaan”.
Penasehat Keamanan Nasional AS, John Bolton (Foto: Xinhua/ VNA) |
Ketika menjawab wawancara di radio pada Minggu (17 Maret), Penasehat Keamanan Nasional AS, John Bolton memberitahukan bahwa menyayangkan RDRK sungguh-sungguh belum bersedia melakukan hal yang mereka perlukan. Dia juga berseru kepada Tiongkok supaya meningkatkan tekanan terhadap PyongYang, melaksanakan secara lebih serius sanksi-sanksi dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ketika Beijing mengontrol 90% perdagangan luar negeri PyongYang.
Pada hari yang sama, ketika menjawab wacawancara Fox News, Penjabat Kepala Kantor Gedung Putih, Mick Mulvaney memperingatkan RDRK tidak harus merusak kepercayaan. Melakukan kembali uji coba rudal akan dianggap sebagai usaha merusak kepercayaan ketika dua pihak masih berada dalam proses dialog.