(VOVworld) – Amerika Serikat dan para sekutu Eropa di sebelah sana pantai Atlantik telah memprotes hasil referendum yang berlangsung pada akhir pekan lalu tentang hak otonomi dari dua propinsi di Ukaina Timur , yaitu propinsi Lugansk dan propinsi Donetsk.
Ketika berbicara di depan kalangan pers pada Senin ( 12 Mei), Juru bicara Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Jen Psaki menuduh bahwa pemungutan suara ini direncanakan oleh para unsur yang berhaluan melakukan federalisasi di propinsi Lugansk dan propinsi Donetsk untuk “
memecah-belah dan meningkatkan instabilitas di Ukraina”.
Sepandangan dengan AS, Ketua Dewan Eropa, Van Rompuy juga mengecam referendum tentang hak otyonomi di Ukraina Tengagra, menganggap peristiwa itu “
tidak ada dasar hukum, tidak pada tempatnya dan tidak patut dipercaya” dan bisa membuat krisis di Ukraina tambah tegang. Sementara itu, Istana Kremlin beranggapan bahwa “
Moskwa menghormati aspirasi penduduk di propinsi Lugansk dan propinsi Donetsk, menyerukan “ hasil- hasil dilaksanakan dalam suasana berbudaya, tidak terjadi kembali kekerasan, melalui dialog antara wakil dari Kiev propinsi Lugansk dan propinsi Donetsk”./.