ASEAN belum sampai pada tahap penggunaan uang bersama.
(VOVworld) - Deputi Perdana Menteri (PM), merangkap Menteri Keuangan Thailand, Kittiratt Na Ranong baru-baru ini memberitahukan: Negara-negara anggota ASEAN akan menghindari penggunaan uang bersama untuk mempertahankan kemungkinan menghadapi secara fleksible pada latarbelakang perekonomian dunia yang tidak stabil. Pendapat tersebut diajukan oleh Kittiratt Na Ranong ketika diinterviu oleh kalangan pers pada Konfererensi ke-10 Menteri Keuangan Asia-Eropa (ASEM-10) di Bangkok, ibukota Thailand. Dia juga memberitahukan bahwa dia telah mempelajari semua perbahasan tentang penggunaan uang bersama antara semua perekonomian anggota ASEAN dan melihat bahwa sekarang belum sampai pada tahap itu. Menurut hemat Kittiratt Na Ranong, pelajaran yang ditarik dari krisis ekonomi pada tahun 1997 ialah banyak negara Asia telah menyedari makna penting dari mata uang domestik dalam mempertahankan kestabilan ekonomi dan keuangan.
Deputi Perdana Menteri, merangkap Menteri Keuangan Thailand, Kittiratt Na Ranong
(Foto:vietnamplus.vn)
Banyak analis menilai bahwa ASEAN akan menggunakan satu mata uang bersama pada latar belakang pembentukan Komunitas Ekonomi ASEAN (AEC) pada tahun 2015. Namun, beberapa analis yang lain mengatakan bahwa ASEAN sebaiknya membatalkan rencana ini untuk mengulangi lagi kesalahan Eurozone./.