(VOVWORLD) - Konferensi Konsultasi tingkat Menteri Ekonomi antara ASEAN dengan Rusia, berlangsung dalam rangka Konferensi Menteri Ekonomi ASEAN ke-55 di Kota Semarang, Indonesia.
Deputi Menteri Ekonomi Rusia, Vladimir Ilyichev berpidato di konferensi (Foto: Huu Chien/vna) |
Konferensi Konsultasi tingkat Menteri Ekonomi antara ASEAN dengan Rusia ke-55, telah berlangsung pada Senin pagi (21 Agustus), di Kota Semarang, Indonesia.
Pada konferensi ini, negara-negara melakukan pembahasan tentang tantangan-tantangan regional dan global, seperti damdak multidimensi Pandemi covid-19, perubahan iklim, dampak di pasar keuangan global, tekanan inflasi, ketegangan geopolitik, perdagangan, dampak terhadap ketahanan pangan, energi yang ada kemungkinan mempengaruhi hubungan ekonomi dan perdagangan antara ASEAN dengan Rusia. Konferensi tersebut menekankan bahwa untuk mengarahkan lingkungan global yang penuh dengan tantangan, kerja sama yang lebih erat adalah hal yang diperlukan. Kedua pihak perlu menyelipkan kegiatan-kegiatan yang praktis demi kepentingan bersama untuk mengurangi dampak dari tantangan-tantangan blogal ini terhadap hubungan ekonomi ASEAN-Rusia, khususnya di bidang ketahanan pangan, energi dan kemampuan memulihkan rantai pasokan serta transformasi teknik digital dan pembangunan yang berkelanjutan.
Konferensi ini memacu ASEAN dan Rusia supaya memperkuat kerja sama di bibang-bidang strategis seperti pertanian, tranformasi energi, transformasi teknik digital, sains teknologi, teknologi terbarukan (STI), mengurangi dampak perubahan iklim, karena bidang-bidang ini menjadi penting bagi periode integrasi ekonomi selanjutnya antara ASEAN dan Rusia.
Konferensi ini menegaskan kembali komitmen atas sistem perdagangan multilaeral yang berdasarkan hukum, tidak melakukan diskriminasi, terbuka, adil, bebas, inklusif, dan transparan dengan porosnya Organisasi Perdagangan (WTO). Konferensi tersebut menegaskan dukungan terhadap Timor Leste untuk menjadi anggota ASEAN.