ASEAN mencemaskan uji coba nuklir RDR Korea.

(VOVworld) - Pada Selasa (19 Februari), Sekretaris Jenderal (Sekjen) ASEAN, Le Luong Minh  memberitahukan: Semua negara anggota ASEAN  telah menyatakan kecemasan akan  pengaruh  uji coba nuklir  ke-3  yang  telah dilakukan  Republik Demokrasi Rakyat (RDR) Korea  pada bulan ini  terhadap perdamaian dan kestabilan di kawasan. Pernyataan dari Badan Sekretariat ASEAN meminta kepada RDR Korea supaya melaksanakan secara serius kewajiban terhadap semua resolusi nomor 1718 (pada tahun 2006),  nomor 1984 (pada 2009) dan nomor 2087 (pada 2013) yang dikeluarkan oleh Dewan Keamanan PBB  dan semua komitmen dalam pernyataan  bersama  pada perundingan 6 pihak  pada 19 September 2005.  Pernyataan ini menekankan:  ASEAN sekali lagi menegaskan dukungan komprehensif terhadap semua upaya untuk melakukan demiliterisasi semenanjung Korea menurut cara damai,  dan cepat  mengadakan kembali perundingan  6 pihak.  ASEAN  juga menekankan arti penting dialog  untuk mendorong  saling pengertian dan percaya  antar-pihak  yang bersangkutan  guna menjamin perdamaian dan kestabilan di semenanjung Korea.

ASEAN  mencemaskan  uji coba nuklir RDR Korea. - ảnh 1
Sekjen ASEAN, Le Luong Minh
(Foto:hanoimoi.com.vn)

         Sementara itu,  ketika berpidato di depan konferensi  perlucutan senjata yang diselenggarakan oleh PBB di Jenewa, Swiss, Sekretaris pertama  perutusan diplomatik Korea di Jenewa, Jon Yong Ryong menyatakan: uji coba yang dilakukan Pyong Yang pada  12 Februari ini  adalah satu langkah  “bela diri” untuk membalas ancaman yang semakin  meningkat dari Amerika Serikat.  Dia juga memperingatkan bahwa jika Amerika Serikat terus menjanlankan cara pendekatan permusuhan  terhadap RDR Korea,  maka situasi  akan lebih menjadi rumit dan akan membuat Pyong  Yang  melakukan langkah-langkah yang lebih kuat.

          Pada hari yang sama, Deputi Menteri Luar Negeri Rusia, Gennady Gatilov  memberitahukan: Moskwa akan tidak  mendukung  langkah-langkah sanksi ekonomi dan perdagangan terhadap Pyong Yang. Dia juga beranggapan bahwa tujuan yang perlu dijalankan ialah mengadakan kembali perundingan 6 pihak dan Rusia tetap menjaga pandangan–nya ialah harus ada pengaturan diplomatik dan politik untuk  masalah ini./.


Komentar

Yang lain