(VOVWORLD) - Upacara pembukaan Konferensi Badan Eksekutif Asosiasi Jaring Pengaman Sosial ASEAN kali ke-35 telah diadakan dengan khidmat pada Selasa (18 September), di Kota Nha Trang, Provinsi Khanh Hoa, Vietnam Tengah.
Deputi PM Vu Duc Dam berbicara di depan konferensi tersebut (Foto: laodongxahoi) |
Dengan tema: “Peluang dan tantangan dari jaring pengaman sosial kawasan ASEAN pada latar Revolusi Industri generasi keempat dan penggeseran pekerja yang bebas”, konferensi ini dihadiri oleh Deputi Perdana Menteri (PM) Vietnam, Vu Duc Dam, Wakil dari 20 organisasi jaring pengaman sosial anggota asal 10 negara Asia Tenggara, Wakil pimpinan organisasi-organisasi internasional Asosiasi Jaring Pengaman Sosial Internasional (ISSA), Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) dan Bank Dunia (WB).
Atas nama Pemerintah Vietnam, ketika berpidato di depan konferensi ini, Deputi PM Vu Duc Dam menyatakan:
“Saya sangat terkesan terhadap tema konferensi tahun ini. Kita juga tahu beberapa hari lalu berlangsung Forum Ekonomi Dunia tentang ASEAN 2018 (WEF ASEAN 2018), para pemimpin dan para utusan telah membahas peluang dan tantangan yang diberikan oleh Revolusi Industri generasi keempat. Dari banyak segi yang lain, semuanya juga sepakat berfokus menangani masalah-masalah yang ditunjukkan oleh revolusi tersebut agar semua negara bisa punya kesempatan menggeliati dan khususnya tidak pernah menjauhi target manusia sebagai titik berat dari perkembangan”.
Pada fihaknya, Duradej Waleeittikul, Sekretaris Jenderal Asosiasi Jaringan Pengaman Sosial Thailand, Ketua Infungsi ASSA percaya:
“Dengan semangat kerjasama dan upaya-upaya bersama dari semua anggota, kita sedang berupaya mendorong penjaminan jaring pengaman sosial. Kita perlu mempunyai strategi baru untuk beradaptasi dengan situasi baru. Dengan tema-tema ini, kita akan saling berbagi pengalaman dan pengetahuan demi satu ASEAN yang berkembang secara berkesinambungan”.
Setelah upacara pembukaan tersebut, telah berlangsung banyak sesi-sesi perbahasan tentang isi-isi seperti: Revolusi Industri generasi keempat dan perubahan dari dunia lapangan kerja, pergeseran para pekerja di kawasan Asia Tenggara dan negara-negara yang sedang berkembang.