Sementara itu, bursa-bursa efek dan obligasi Asia sedang “mengalami tepat arah”, diprakirakan menduduki kira-kira 30% dari seluruh hasil produk ekonomi  dari sekarang sampai tahun 2030. Itulah kesimpulan yang dikeluarkan oleh satu penelitian dengan nama “Asia dalam proses transisi” (Asia in Transition) yang dilaksanakan oleh Institut Penelitian Ekonomi “Credit Suisse” dari “Bank Credit Suisse” (Swiss) dan diumumkan pada Senin (12 November).

Juga menurut Institut ini, selama 30 tahun ini, Asia kecuali Jepang telah menyumbangkan 19 triliun USD dalam GDP global. Namun untuk menuju ke perkembangan yang berkesinambungan, pasar Asia harus menghadapi serentetan rintangan, di antaranya ada masalah-masalah yang bersangkutan dengan penuaan penduduk, kesulitan dalam  perkreditan dan kemerosotan lingkungan dengan kebjakan-kebijakan yang bersifat berhati-hati dan mengarah ke realisme.