Asosiasi Tani Vietnam menuju ke revolusi pertanian teknologi tinggi 4.0

(VOVWORLD) - Pengurus Pusat Asosiasi Tani Vietnam, Jumat (12/1), di Kota Hanoi, mengadakan Konferensi ke XIII Badan Eksekutif Asosiasi Tani Vietnam, angkatan VI (masa bakti 2013-2018).
 Asosiasi Tani Vietnam menuju ke revolusi pertanian teknologi tinggi 4.0 - ảnh 1Thao Xuan Sung, Ketua Asosiasi Tani Vietnam angkatan VI masa bakti 2013-2018 berbicara di depan konferensi tersebut (Foto: baomoi.com) 

Pada tahun 2017, pekerjaan Asosiasi Tani Vietnam dan gerakan kaum tani Vietnam semuanya mencapai atau melampaui rencana, menciptakan banyak sumber daya untuk membantu kaum tani. GDP cabang pertanian meningkat 2,9%, naik 2 kali lipat terbanding dengan tahun 2016 dan memberikan sumbangan sebesar 0,44% pada pertumbuhan nasional.

Pada tahun 2018, Pengurus Besar Asosiasi Tani Vietnam akan mencanangkan kompetisi khusus untuk merebut kemenangan yang mendasar dan komprehensif  dalam mengembangkan ekonomi pertanian-pedesaan, memperbaiki kehidupan kaum petani. Bersaman itu, melaksanakan dengan baik dua Program target nasional yalah “Membangun pedesaan baru” dan “Mengurangi kemiskinan secara berkesinambungan”.

Tentang tugas-tugas titik berat untuk Asosiasi Tani Vietnam pada waktu mendatang, Thao Xuan Sung, Ketua Asosiasi Tani Vietnam angkatan VI masa bakti 2013-2018, memberitahukan: “Meninjau dan menyempurnakan sistem kebijakan tentang pengembangan ekonomi pertanian dan pengembangan pedesaan serta sumber daya manusia yang berkualitas tinggi di seluruh negeri. Pengurus Pusat Asosiasi Tani Vietnam juga akan berkoordinasi erat dengan berbagai kementerian dan instansi untuk melaksanakan secara baik transfer kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang pertanian agar kita cepat memiliki barisan sumber daya manusia yang berkualitas tinggi di pedesaan. Dengan demikian, kita baru bisa merebut kemenangan dalam revolusi pertanian teknologi tinggi (pertanian 4.0)”.

Asosiasi Tani Vientam juga memperhatikan lebih lanjut lagi kaum tnai di daerah pedalaman, daerah pelosok dan warga etnis minoritas. 

Komentar

Yang lain