Ilustri (Foto: KT)

Sementara itu, ketegangan dagang bilateral terus bereskalasi setelah dua negara mengenakan tarif impor sebesar 25% terhadap jumlah barang senilai 16 miliar USD dari masing-masing fihak.

Dalam satu pernyataan-nya, juru bicara Gedung Putih, Lindsay Walters mengumumkan bahwa AS dan Tiongkok telah mengakhiri dua hari perundingan dan membahas pandangan tentang cara mencapai keterus-terangan, keseimbangan dan saling mengumtungkan dalam hubungan ekonomi. Di samping itu, dua fihak juga membahas pemecahan atas masalah-masalah yang bersifat struktural di Tiongkok, di antara-nya ada kebijakan-kebijakan transfer teknologi dan kepemilikan intelektual. Lindsay Walters memberitahukan bahwa para pejabat AS yang ikut serta dalam perundingan ini akan memberikan laporan kongkrit dengan para kepala semua kementerian dan instansi yang bersangkutan dengan perundingan ini. Di samping itu, dia juga penekanan bahwa mengenakan tarif yang paling baru terhadap barang senilai 16 miliar USD tidak mempengaruhi perundingan yang dikepalai oleh Deputi Menteri Keuangan AS, David Malpass dan Deputi Menteri Perdagangan Tiongkok, Wang Shouwen. Ini merupakan perundingan resmi pertama sejak awal bulan Juni untuk mencari jalan ke luar bagi ketegangan dagang dan peningkatan tarif impor.