(VOVWORLD) - Kementerian Perencanaan dan Investasi Vietnam memberitahukan bahwa, di Konferensi Perdana Menteri (PM) Pemerintah bertemu dengan para investor asing, pada Sabtu (22 April), sudah ada tiga korporasi asing yang berdiskusi tentang rencana melakukan investasi baru dan memperluas investasi di Vietnam dengan total modal investasi sebanyak 3,7 miliar USD pada tahun 2023 ini.
Konferensi PM Pemerintah bertemu dengan para investor asing (Ilustrasi) (Foto: VOV) |
Di Konferensi, Ketua Asosiasi Badan Usaha Eropa di Veitnam (EuroCham), Gabor Fluit menilai bahwa meskipun menghadapi beberapa rintangan, tapi Vietnam tetap menjadi bintang yang sedang naik di bidang bisnis dan investasi. Dia menekankan, komunitas badan usaha Eropa di Vietnam berkomitmen “bersedia bahu-membahu dengan Pemerintah Vietnam dalam membangun sebuah negara yang sejahtera dan gigih, menuju ke perkembangan yang berkelanjutan dan ekonomi hijau”.
Sementara itu, Takep Nakajima, Kepala Perwakilan Organisasi Promosi dan Perdagangan Jepang (JETRO) Hanoi memberitahukan bahwa badan-badan usaha Jepang bersedia melakukan investasi di Vietnam. Survei dari JETRO menunjukkan bahwa 47 persen badan usaha yang ditanya akan memperluas bisnis pada 1-2 tahun mendatang.
Hong Sun, Ketua Asosiasi Badan Usaha Republik Korea di Vietnam (Kocham) memberitahukan sekarang ada hampir 9.000 badan usaha Republik Korea telah melakukan investasi di Vietnam, nilai perdagangan tahun 2022 mencapai 87,7 miliar USD- angka yang paling tinggi dalam sejarah. Pada waktu mendatang, akan ada banyak badan usaha besar Republik Korea yang akan melakukan investasi ke Vietnam.
Untuk menyambut gelombang investasi, Menteri Perencanaan dan Investasi Vietnam, Nguyen Chi Dung memberitahukan, pada waktu panjang, Vietnam akan terus mengatasi hambatan dalam memobilisasi sumber daya, produksi dan bisnis; mendorong pengucuran semua sumber modal investasi, menciptakan dan memperkokoh kepercayaan para investor dengan pedoman “Menganggap warga dan badan usaha sebagai sentral, wujud, tujuan, dan motivasi”.