Banyak negara Amerika Latin menentang pernyataan Presiden AS terhadap Venezuela
(VOVworld) - Pada Selasa (10 Maret), Pemerintah banyak negara dan organisana massa rakyat di Amerika Latin telah berusaha menentang pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama yang menentang Venezuela, menganggap ini sebagai satu eskalasi yang tegang dan menjadi prasyarat untuk melakukan intervensi miliar..
Presiden AS Barack Obama
(Foto: xaluan.com.vn)
Sehari sebelumnya, Presiden AS mengeluarkan komunike resmi yang isinya menganggap Venezuela sebagai
“ancaman luar biasa terhadap keamanan nasional dan kebijakan hubungan luar negeri negara ini”, bersamaan dengan pengumuman paket sanksi baru terhadap 7 pejabat negara ini. Dalam satu surat terbuka, pemimpin revolusi Kuba Fidal Castro telah mencela keputusan AS tersebut sebagai pemaksaan dan ancaman, bersamaan itu menegaskan sokongan “
tanpa syarat” dari La Habana terhadap Revolusi Bolivar dan rakyat Venezuela. Presiden Bolivia, Evo Moralis juga menguruk pernyataan Presiden AS, bersamaan itu, mengimbau kepada dua organisasi Komunitas Negara-Negara Amerika Latin dan Karibea (CELAC) dan Persekutuan Negara-Negara Amerika Selatan (UNASUR) supaya melakukan sidang darurat untuk menyatakan dukungan terhadap Venezuela. Pada pihaknya, Presiden Ekuador, Rafael Cottea telah berkomentar di website sendiri bahwa pernyataan Presiden Barack Obama mengingatkan waktu hitam dalam sejarah benua Amerika. Dalam pada itu, Sekretaris Jenderal Organisasi Negara-Negara Amerika, Jose Mgual Insulza menekankan bahwa pernyataan Presiden Barack Obama membuat semua orang yang menginginkan perdamaian dan dialog di negara-negar harus merasa khawatir.
Dalam satu perkembangan yang bersangkutan, pada Selasa (10 Maret), Presiden Venezuela, Nicolas Marudo sedang giat meminta kepada Parlemen negara ini supaya mengesahkan Undang-Undang penyampaian hak istimewa anti imperialis agar mampu bisa dengan waktu menghadapi bahaya-bahaya darurat tentang keamanan yang ditimbulkan oleh AS,.,