(VOVworld) – Duta Besar Perancis di Burkina Faso, Gilles Thibault memberitahukan bahwa 150 sandra asal 18 negara telah diselamatkan dari tempat kejadian serangan terhadap hotel Spendid. Juga menurut dia, ada 27 orang yang telah tewas dalam serangan ini.
Sekretaris Jenderal Organisasi Internasional Francophonie, Michaelle Jean telah mengutuk keras serangan-serangan teror di Ouagadougou, Ibukota Burkina Faso. Dia menekankan bahwa serangan-serangan tersebut bertujuan menimbulkan kepanikan, tapi tidak bisa mengubah tekad komunitas internasional yang bahu-membahu dengan rakyat Burkina Faso untuk melawan ancaman terorisme. Jurubicara Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat, John Kirby menyatakan bahwa Amerika Serikat mengutuk keras serangan tersebut, bersamaan itu menyampaikan ucapan belasungkawa kepada keluarga para korban.
Serangan di Burkina Faso telah menewaskan 27 orang
(Foto: AP)
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB), Ban Ki-moon Sabtu (16/1), mengutuk serangan teror yang kejam tersebut. Satu pernyataan Jurubicara Sekjen PBB memberitahukan bahwa Sekjen Ban Ki-moon telah menyampaikan ucapan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga para korban beserta rakyat dan Pemerintah Burkina Faso. Sekjen Ban Ki-moon mengulangi lagi dukungan sepenuhnya dari PBB terdahap kalangan otoritas Burkina Faso, menegaskan mempertahankan secara mantap solidaritas dengan negara ini dan kawasan dalam perang anti terorisme.
Perdana Menteri Kanada, Justin Trueau telah mengutuk keras serangan tersebut. Menurut kalangan otoritas Kanada, ada 6 warga negara ini yang telah tewas dalam serangan teror di Burkina Faso. Perancis dan Swiss juga mengkonfirmasikan bahwa ada dua warga masing-masing negara ini yang telah tewas.
Para milisi dari cabang jaringan terorisme Al Qaeda di Afrika (AQIM), Jumat (15/1), menurut waktu lokal telah mengadakan serangan terhadap hotel Splendid, salah satu hotel terbesar di Ouagadougou dan menangkap para sandra dalam hotel ini. Di restoran Cappuccino-berhadapan hotel Spendid juga terjadi baku tembak antara pasukan satgas Burkina Faso dan para anasir mujahidin. AQIM menyatakan melakukan serangan ini untuk membalas Perancis dan Barat, pada latar belakang Pemerintah negara-negara Afrika, Perancis dan Amerika Serikat sedang berupaya mencegah serangan-serangan yang menimbulkan instabilitas di kawasan.