Banyak negara tidak setuju mengadakan perundingan tentang perintah larangan senjata nuklir PBB
(VOVworld) - Lebih dari 100 negara, pada Senin (27 Maret), mengawali putaran pertama perundingan tentang larangan senjata nuklir dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tanpa ada ikut sertanya serentetan negara. Putaran perundingan ini merupakan satu bagian dalam upaya internasional untuk mencapai satu perintah larangan senjata nuklir yang bersifat mengikat. Namun, menjelang peristiwa ini, ada kira-kira 40 negara yang telah memutuskan menolak ikut serta pada peristiwa ini, di antaranya ada 5 negara adi kuasa nuklir yaitu Amerika Serikat (AS), Inggeris, Perancis, Rusia dan Tiongkok.
Panorama sesi sidang Komisi I tentang perlucutan senjata Dewan Keamanan PBB di New York, AS, pada 27 Oktober tahun 2016
(Foto: Kyodo/Kantor Berita Vietnam)
Ketika berbicara di depan 20 sekutu AS yang juga memboikot perundingan menjelang berlangsungnya peristiwa ini, Duta Besar AS di PBB, Nikki Haley menolak rekomendasi tentang satu perintah larangan senjata nuklir di seluruh dunia setelah mempertimbangkan ancaman-ancaman keamanan di dunia sekarang ini, menyangsikan kemungkinan Republik Demokrasi Rakyat Korea akan setuju dengan satu perintah larangan senjata nuklir.
Menurut rencana, putaran perundingan tentang nuklir kali ini akan berlangsung sampai tanggal 31 Maret ini dan putara perundingan selanjutnya akan ditetapkan dalam waktu dari 15 Juni sampai 7 Juli mendatang di Markas Besar PBB di New York, AS.