Beberapa negara menutup kantor perwakilan diplomatik di Turki

(VOVworld) - Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Turki mengumumkan menutup pintu Kedutaan Besar AS di Ankara dan semua Konsulat Jenderal di Istanbul dan Adana, setelah terjadi tembakan senapan di luar Kedutaan Besar AS di Ibukota Ankara pada Senin malam (19/12).

Beberapa negara menutup kantor perwakilan diplomatik di Turki - ảnh 1
Duta Besar di Turki .
(Foto: VietNamNet).


  Para warga AS sekarang ini juga disasehati  jangan datang mendekati kawasan  Kedutaan Besar AS di Ankara. Sementara itu, Kedutaan Besar Iran di Ankara juga mengumumkan menutup pintu semua Konsulat Jenderal  negara ini di kota-kota, seperti Istanbul, Trabzon dan Eerurum (Turki) pada Selasa (20/12) karena merasa khawatir tentang situasi keamanan di sini. Badan Perwakilan Diplomatik Iran juga memperingatkan kepada semua warga negaranya supaya  menjauhi daerah-daerah tersebut.

Dalam perkembangan yang bersangkutan, Jurubicara Presiden Rusia, Dmitry Peskov, pada Selasa (20/12), memberitahukan bahwa 18 wakil dari badan-badan perwakilan fungsional, Komisi Investigasi Federasi Rusia dan Kementerian Luar Negeri Rusia telah tiba di Turki untuk ikut serta dalam investigasi terhadap pembunuhan terhadap Duta Besar di Turki. Perdana Menteri Georgia, Giorgi Kvirikashvili, Selasa (20/12), menyatakan kesedihan terhadap pembunuhan terhadap Duta Besar Federasi Rusia di Turki. Dia menekankan bahwa Georgia “akan bersatu padu dengan negara-negara dan belum pernah menahan diri  terhadap tindakan kejam  ini”.

Kementerian Luar Negeri Meksiko, Senin (19/12), mengutuk keras pembunuhan terhadap Duta Besar Federasi Rusia di Turki dan menekankan bahwa negaranya dengan tegas tidak menerima semua tindakan teror dengan segala bentuk. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menyerukan “koordinasi untuk melawan terorisme”.

Menurut informasi awal, pelaku pembunuhan terhadap Duta Besar Federasi Rusia di Turki adalah Mevlut Mert Aydintas yang pernah menjadi polisi anti huru hara di Ankara, namun telah dipeat akhir-akhir ini dengan tuduhan terlibat dengan organisasi teroris dan kudeta tak berhasil  pada Juli lalu di Turki.

Bersangkutan dengan perstiwa ini, ketika mendapat kabar bahwa Duta Besar  Federasi Rusia di Turki, Andrey Karlov dibunuh di Turki, senin (19/12), Presiden Vietnam, Tran Dai Quang telah mengirim tilgram belasungkawa kepada Presiden Federasi Rusia, Vladimir Putin. Pada hari yang sama, Deputi Perdana Mentyeri, Menteri Luar Negeri Vietnam, Pham Binh Minh juga mengirim tilgram belasungkawa kepada  Menteri Luar  Negeri Rusia, Sergei Lavrov dengan maksud serupa.


Komentar

Yang lain