Berbagi kepentingan untuk menghadapi erosi pantai dan penetrasi keasinan
(VOVWORLD) - Acara pembukaan dan sidang pleno lokakarya internasional ke-10 kawasan Asia-Pasifik tentang teknik kelautan (APAC – 2019) telah berlangsung pada Kamis (26/9), di Kota Hanoi. Event ini dihadiri oleh pimpinan berbagai kementerian dan instansi di pusat dan lebih dari 300 utusan asing asal 18 negara dan teritori.
Para utusan pada lokakarya tersebut (Foto: VOV) |
Melalui perbahasan, banyak peserta menganggap bahwa Vietnam dengan garis pantai yang panjang dan jaringan sungai yang padat, maka sedang harus menghadapi masalah-masalah penting yang bersangkutan dengan pengelolaan pantai dan muara sungai seperti banyak negara lain di kawasan Asia-Pasifik. Profesor Nguyen Trung Viet, Wakil Rektor Sekolah Tinggi Irigasi menganggap bahwa masalah menghadapi perubahan iklim perlu dikodifikasikan dalam undang-undang dan para pihak yang bersangkutan harus bersama-sama membahas kepentingan dan berbagi kesulitan-kesulitan.
Profesor Nguyen Van Thanh Van, Universitas McGill, Kanada memberitahukan bahwa erosi pantai bukanlah masalah yang hanya terjadi di Vietnam, tapi di banyak negara lain di dunia. Ini merupakan masalah yang sangat penting dan juga sangat sulit diprakirakan. Bersama dengan solusi-solusi tentang manajemen negara untuk membatasi dampak-dampak negatif dari perubahan iklim, juga perlu ada solusi-solusi teknis, termasuk di bidang penelitian dan penggunaan alat ukur yang akurat untuk bisa memprakirakan dan memberikan bimbingan-bimbingan yang sesuai.
Dengan tema: “Hidup bersama dengan alam, menghadapi perubahan-perubahan di kawasan pantai”, lokakarya APAC -2019 berlangsung sampai dengan 28/9 ini.