(VOVWORLD) - Integrasi ekonomi telah memberikan prestasi-prestasi yang berarti kepada negara-negara ASEAN dan membantu komunitas ini terus menjadi kuat dan berkembang.
Demikian ditekankan oleh Presiden Filipina, Rodrigo Duterte sebagai Ketua ASEAN tahun 2017 dalam pidatonya di sesi perbahasan dengan tema : “Integrasi ekonomi regional- pelajaran dari ASEAN” dalam kerangka Konferensi Tingkat Tinggi Badan Usaha APEC 2017 yang berlangsung pada Kamis sore (09 November).
Presiden Filipina, Rodrigo Duterte menyampaikan pidato di depan CEO Summit Vietnam 2017 (Foto: vtc.vn) |
Menurut dia, selama beberapa tahun ini, ASEAN muncul sebagai satu pola integrasi ekonomi yang sukses di kawasan. Dengan jumlah penduduk sebesar lebih dari 600 juta jiwa dan sekarang sedang merupakan perekonomian yang menduduki posisi ke-3 di kawasan Asia dan ke-7 di dunia, lebih dari separo penduduk ASEAN berusia 30 tahun, jumlah tenaga kerja menduduki lebih dari 70% jumlah penduduk, ASEAN sedang dinilai sebagai kawasan kemitraan yang potensial. Dia menekankan: “ASEAN sedang menghadapi masa depan yang cerah. Selama waktu lebih dari 50 tahun ini, ASEAN telah menjadi satu kawasan ekonomi yang kuat dan melakukan buka pintu ke seluruh dunia dan negara-negara tetangga di kawasan Asia-Pasifik. Bersama dengan 6 mitra lain, ASEAN sedang mendorong Perjanjian Kerjasama Ekonomi Regional yang komprehensif (RCEP) untuk memperdalam lagi hubungan-hubungan di kawasan Asia-Pasifik.”
Untuk mencapai prestasi-prestasi ini, Presiden Rodrigo Duterte menyatakan bahwa dalam proses integrasi ekonomi-nya, ASEAN telah menggelarkan banyak gagasan kongkrit di tingkat nasional dan regional, dari menghapuskan tarif impor intra kawasan, berangsur-angsur membuka bidang jasa sampai menyederhanakan proses-proses perdagangan lintas perbatasan.
Sebagai satu organisasi regional yang punya hampir semua perjanjian perdagangan bebas dengan semua mitra ekonomi dan perdagangan besar, ASEAN sedangh memberikan upaya-upaya integrasi ekonomi intrakawasan-nya pada proses-proses konektivitas strategis global, melalui perjanjian-perjanjian perdagangan bebas dan hubungan kemitraan ekonomi global baru, terutama Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP). Ketika menegaskan akan terus mendorong integrasi ekonomi regional dengan cara menciptakan kemudahan terhadap investasi sebagai kecenderungan yang tak terbalikkan, Presiden Filipina, Rodrigo Duterte menekankan: “Kerjasama regional akan membantu kita memanfaatkan semua kepentingan dari kecenderungan global seperti perkembangan lintas perbatasan dan teknologi digital dan membantu negara-negara di kawasan memperluas pasar dan mendorong perkembangan komprehensif yang berarti bahwa membantu badan-badan usaha kecil dan menengah memperluas bisnis”.
Dari kisah integrasi ekonomi ASEAN, Presiden Rodrigo Duterte menganggap bahwa pendorongan kerjasama antara komunitas badan usaha juga memainkan peranan yang penting dalam globalisasi.
Akhirnya, Presiden Rodrigo Duterte mengatakan bahwa APEC selalu memainkan peranan sebagai lokomotif di kawasan dan di dunia. Dengan upaya dari semua perekonomian anggota, di antaranya ada partisipasi dari 7 di antara 10 negara ASEAN, APEC perlu terus mendorong proses liberalisasi perdagangan menurut arah komprehensif dan bersifat mencakup. Filipina sebagai Ketua ASEAN 2017 dan Vietnam yang sekarang adalah negara tuan rumah APEC 2017, bersama-sama menyelenggarakan Dialog tidak resmi antara APEC dan ASEAN pada Jumat (10 November) untuk memberikan daya hidup kerjasama kepada APEC dan ASEAN.