Berkoneksi dengan Wirausaha Perantau, Promosi Perdagangan dan Investasi di Cabang Pertanian
(VOVWORLD) - Forum online berkoneksi dengan badan usaha perantau, memperhebat perdagangan dan investasi di cabang pertanian diadakan pada Senin malam (14 Februari), di Kota Ha Noi untuk menyatakan terima kasih terhadap bantuan dan kesinergian dari para perantau bagi cabang pertanian selama ini.
Forum tersebut dihadiri secara online oleh lebih dari 300 perantau yang sedang hidup, melakukan bisnis dan investasi di dalam dan luar negeri di banyak bidang serta ratusan badan usaha yang beraktivitas di bidang pertanian dan pedesaan.
Menteri Pertanian dan Pengembangan Pedesaan Tran Thanh Nam berbicara di depan forum tersebut (Foto: baoquocte.vn) |
Berbicara di depan forum tersebut, Deputi Menteri Pertanian dan Pengembangan Pedesaan Tran Thanh Nam memberitahukan bahwa pertanian selangkah demi selangkah mengalami perubahan sesuai dengan arah meningkatkan nilai tambah dan perkembangan yang berkelanjutan; fokus mengembangkan nilai-nilai hasil pertanian, di antaranya badan usaha memainkan peran sentral untuk menghubungkan para kepala keluarga petani kecil, koperasi dengan rantai nilai global. Saat ini merupakan waktu emas bagi para perantau Vietnam di seluruh dunia untuk berkoneksi memperhebat perdagangan dan investasi dicabang pertanian Vietnam. Dia menegaskan:
“Kementerian Pertanian dan Pengembangan Pedesaan menginginkan agar para perantau terus menjadi jembatan penghubung untuk membawa hasil pertanian Vietnam menggeliat jauh dan menggeliat tinggi dalam rantai nilai global,, khususnya produk-produk dari Program Satu kecamatan satu produk (OCOP) yang telah disahkan oleh Perdana Menteri. Kami juga berharap, dengan hasrat berkiblat ke kampung halaman dari para perantau, cabang pertanian Vietnam akan terus mencapai prestasi-prestasi tentang ilmu pengetahuan dan sumber daya keuangan dari negara-negara di dunia untuk berupaya menyelesaikan tugas yang dilimpahkan oleh Pemerintah kepada cabang pertanian yaitu menjadi negara adi kuasa pertanian, menduduki posisi ke-15 di antara negara-negara yang maju di dunia dan menjadi pusat logistik dari perdagangan hasil pertanian global”.