Calon Dubes AS di Republik Korea menilai tidak perlu menggelarkan THAAD jika RDRK melakukan perlucutan senjata
(VOVWORLD) - Ketika berbicara di depan acara dengar pendapat di Komisi Hubungan Luar Negeri Senat Amerika Serikat (AS), pada Kamis (14 Juni), orang yang diangkat menjadi Duta Besar (Dubes) AS di Republik Korea, mantan Laksamanan Harry Harris mengatakan bahwa perihal AS menggelarkan sistim pertahanan rudal jarak tinggi tahap terakhir (THAAD) di Republik Korea akan tidak diperlukan jika Republik Demokrasi Rakyat Korea (RDRK) mencapai tahap denuklirisasi dan perlucutan senjata total.
Mantan Laksamanan Harry Harris pada satu acara dengar pendapat di depan Komisi Hubungan Luar Negeri Senat AS |
Dia juga menunjukkan: THAAD yang digelarkan di Republik Korea merupakan satu sistim taktis yang dirancang untuk menghadapi rudal-rudal balistik dari RDRK dan penggelaran THAAD bukan menghadapi semua ancaman pun dari Tiongkok, Rusia atau sesuatu tempat lain. Namun, dia menganggap bahwa AS tetap harus terus meningkatkan kewaspadaan akan ancaman nuklir dari RDRK.
Pada hari yang sama (14 Juni), dari Tiongkok, Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo mengatakan bahwa sanksi-sanksi terhadap RDRK akan hanya dihapuskan setelah Pyong Yang melakukan denuklirisasi total.