Costa Rica berharap supaya memperkuat hubungan persahabatan dan kerjasama dengan Vietnam

       (VOVworld) – Menteri Luar Negeri dan Agama Republik Costa Rica, Jose Enrique Castillo Barrante, pada Senin (28 Oktober) telah mengakhiri kunjungan kerja di Vietnam atas undungan Menteri Luar Negeri (Menlu) Vietnam, Pham Binh Minh. Dalam kunjungan dari 26 sampai 28 Oktober ini, Menteri Jose Enrique Castillo Barrante telah beraudiensi kepada Perdana Menteri (PM) Pemerintah Vietnam, Nguyen Tan Dung, melakukan pembicaraan dengan Menlu Pham Binh Minh; meletakan karangan bunga di Mousolium Presiden Ho Chi Minh dan Monumen para pahlawan yang gugur, mengunjungi Pusaka Alam Dunia, Teluk Ha Long.

       Pada pertemuan dengan PM Nguyen Tan Dung, Menteri Jose Enrique Castillo Barrante menegaskan bahwa Pemerintah Costa Rica berharap supaya mengembangkan dan memperkuat hubungan persahabatan dan kerjasama dengan Vietnam. PM Nguyen Tan Dung menegaskan bahwa Negara dan Pemerintah Vietnam mendukung penguatan hubungan persahabatan dan kerjasama di semua segi antara Vietnam dan Costa Rica dalam kebijakan umum dari pengembangan hubungan dengan kawasan Amerika Latin.

Costa Rica berharap supaya memperkuat hubungan persahabatan dan kerjasama dengan Vietnam - ảnh 1
PM Vietnam, Nguyen Tan Dung (kanan) menerima
Luar Negeri dan Agama Republik Costa Rica, Jose Enrique Castillo Barrante
(Foto: btv.org.vn)


        Pada pembicaraan dengan Menlu Vietnam, Pham Binh Minh, Menteri Jose Enrique Castillo Barrante menegaskan haluan Pemerintah Costa Rica dalam mengembangkan hubungan kerjasama dengan Asia-Pasifik, di antaranya ada Vietnam, berfokus pada bidang-bidang yang menjadi keunggulan dan potensi dua fihak seperti perdagangan, pertanian, pariwisata, kebudayaan dan pendidikan; berharap supaya melalui Vietnam bisa memperkuat hubungan dengan kawasan Asia Tenggara.

     Menlu Vietnam, Pham Binh Minh meminta kepada Kementeri Luar Negeri dua negara supaya berkoordinasi mendorong pertukaran delegasi di berbagai tingkat, melaksanakan secara permanen mekanisme konsultasi politik antara dua Kementerian Luar Negeri, mengembangkan peranan badan-badan perwakilan diplomasi dari masing-masing negara; mendorong penandatanganan perjanjian-perjanjian  dan permufaktan kerjasama guna menciptakan kerangka hukum yang kondusif  untuk hubungan ekonomi-perdagangan dan investasi./.  

Komentar

Yang lain