Deputi Menlu Pham Quang Vinh menjawab interviu wartawan VOV tentang Konferensi Menlu ASEAN ke-45
(VOVworld) - Konferensi Menteri Luar Negeri (Menlu) ASEAN ke-45 dan semua konferensi yang bersangkutan telah berakhir pada Jumat sore 13 Juli, di kota Phnom Penh, Kamboja. Dalam keterangan kepada wartawan Radio Suara Vietnam (VOV) tentang hasil Konferensi Menlu ASEAN ke-45, Deputi Menlu Vietnam Pham Quang Vinh menegaskan: Konferensi Menlu ASEAN kali ini menetapkan orientasi besar, menangani masalah-masalah yang sedang dihadapi baik tentang pembangunan Komunitas ASEAN, maupun penguatan hubungan dengan para mitra dialog dan perilaku terhadap masalah-masalah yang sedang dihadapi di kawasan, diantaranya ada masalah Laut Timur. Deputi Menlu Pham Quang Vinh mengatakan bahwa para Menlu menyetujui beberapa masalah dasar: “Yang pertama ialah dituntut bagaimana supaya menjamin pelaksanaan hukum internasional. Di antaranya ada masalah menghormati kedaulatan dan kemerdekaan nasional, memecahkan secara damai semua sengketa tanpa menggunakan kekerasan. Yang ke-2 ialah ASEAN harus mendorong dan mengembangkan lebih lanjut lagi peranan dari instrumen, semua forum yang bersangkutan dengan politik, keamanan dan kerjasama dan perkembangan di kawasan, di mana yang mencuat ialah Traktat Kerjasama dan Keakrabaan di Asia Tenggara (TAC), kawasan tanpa senjata nuklir dan Deklarasi tentang perilaku dari semua pihak di Laut Timur (DOC) maupun semua forum ASEAN: ARF, ASEAN+1, ASEAN+3; Konfererensi Tingkat Tinggi Asia Timur dan forum Menteri Pertahanan ASEAN yang diperluas. Semua hal ini adalah perlu. Para mitra dialog memanifestasikan komitmen mendorong ASEAN membangun komunitas, mendukung peranan sentral ASEAN dan memberikan bantuan yang lebih besar kepada ASEAN, dan memberikan kerjasama prioritas yang lebih banyak kepada ASEAN dalam upaya bersama di kawasan ini”.
Deputi Menlu Vietnam Pham Quang Vinh
(Foto : Internet)
Tentang kemajuan ASEAN dalam membuat Kode Etik tentang perilaku di Laut Timur (COC) dan kecepatan menggelarkan perundingan antara ASEAN dan Tiongkok tentang masalah ini, Deputi Menlu Pham Quang Vinh memberitahukan: “Semua negara menyatakan kecemasan yangmendalam tentang perkembangan-perkembangan belakangan ini, khususnya semua perkembangan yang bersangkutan dengan pelanggaran-pelanggaran terhadap landas kontinen dan zona ekonomi eksklusif dari semua negara pantai yang bertentangan dengan semangat maupun ketentuan Konvensi tentang Hukum Laut. Dalam proses perbahasan, semua negara menekankan dan Vietnam juga sangat menekankan prinsip ialah harus menghormati hukum internasional Konvensi tentang Hukum Laut, khususnya ketentuan dari Konvensi tentang Hukum Laut yang bersangkutan dengan penghargaan terhadap landas kontinen dan zona ekonomi eksklusif dari semua negara pantai, menekankan semua prinsip memecahkan secara damai sengketa-sengketa tanpa menggunakan kekerasan, menekankan kebutuhan ialah harus melaksanakan secara lengkap dan ekfektif Deklarasi tentang perilaku dari semua pihak di Laut Timur DOC. Dalam latar belakang begitu, ASEAN juga mendapat dukungan dari banyak negara ialah harus mendorong lebih cepat satu Kode Etik tentang perilaku di Laut Timur yang lebih bersifat komitmen dan lebih mengikat”.
Deputi Menlu Pham Quang Vinh juga menegaskan: delegasi Vietnam memberikan sumbangan yang positif kepada Konferensi AMM-45. Dengan martabat sebagai negara koordinator hubungan ASEAN-Tiongkok, Menlu Vietnam Pham Binh Minh telah memimpin Konferensi Menlu ASEAN dengan Tiongkok./.