Deputi PM, Menlu Vietnam Pham Binh Minh melakukan pembicaraan via telepon dengan Menlu dari beberapa negara
Deputi PM, Menlu Vietnam, Pham Binh Minh
(Foto: vietnamplus.vn)
(VOVworld) - Pada Jumat (16 Mei), Deputi Perdana Menteri (PM) merangkap Menteri Luar Negeri (Menlu) Vietnam, Pham Binh Minh telah mengadakan pembicaraan via telepon dengan para Menlu Indonesia, Marty Natalegawa, Menlu Singapura, K.Shanmugam dan Menlu Federasi Rusia, Sergei Lavrov.
Pada semua pembicaraan via telepon tersebut, Deputi PM, Menlu Vietnam Pham Binh Minh menyampaikan perkembangan-perkembangan baru tentang kasus anjungan pengeboran Haiyang 981, khususnya Tiongkok telah mengerahkan sejumlah besar kapal, diantaranya ada kapal militer dan kapal pengawal yang dilengkapi dengan roket ke landas kontinen dan zona ekonomi eksklusif Vietnam serta menekankan: Vietnam dengan gigih menuntut kepada Tiongkok supaya menarik segera anjungan pengeboran minyak dan semua kapal keluar dari wilayah laut Vietnam. Deputi PM, Menlu Pham Binh Minh juga menyampaikan upaya-upaya diplomatik Vietnam dalam mengurangi ketegangan sekarang.
Untuk menyatakan perhatian tentang situasi sekarang di Laut Timur, para Menlu mengatakan bahwa Vietnam dan Tiongkok perlu mengekang diri, menangani semua perselisihan dengan langkah damai.
Yang bersangkutan dengan demonstrasi-demonstrasi baru-baru ini di beberapa daerah Vietnam, pada pembicaraan via telepon dengan Menlu Singapura, K. Shanmugam, Deputi PM, Menlu Vietnam, Pham Binh Minh menegaskan: situasi di beberapa daerah sudah menjadi stabil dan juga menegaskan: Vietnam telah menggelarkan langkah-langkah yang perlu dan dengan gigih menstabilkan situasi serta mengadili orang-orang yang menimbulkan pengacauan dan ketertiban publik, menyabot harta benda, khususnya menganggap penting penjaminan keamanan, keselamatan dan harta benda dari para investor asing, diantaranya ada Singapura dan berharap supaya para investor Singapura supaya terus melakukan aktivitas-aktivitas dengan tenteram di provinsi Binh Duong./.