(VOVworld) – Pada Kamis (8 Mei), Deputi Perdana Menteri (Deputi PM), Menteri Luar Negeri (Menlu) Vietnam, Pham Binh Minh menerima Asisten Menlu Amerika Serikat (AS) urusan masalah-masalah Asia Timur dan Pasifik, Daniel Russel yang sedang melakukan kunjungan kerja di Vietnam.

Pada pertemuan ini, Deputi PM, Menlu Pham Binh Minh menegaskan bahwa Vietnam menghargai dan menginginkan agar tidak henti-hentinya mendorong dan memperdalam hubungan Kemitraan komprehensif Vietnam-AS. Untuk terus menggelarkan Kemitraan komprehensif dan menyiapkan peringatan ultah ke-20 normalisasi hubungan diplomatik pada tahun 2015, Deputi PM, Menlu Pham Binh Minh meminta kepada kedua fihak supaya bersama-sama mendorong untuk mencapai hasil-hasil kongkrit pada waktu mendatang, diantaranya memperkuat pertukaran delegasi berbagai tingkat, mendorong kerjasama ekonomi-perdagangan-investasi melalui pembukaan pasar AS terhadap barang-barang Vietnam, mengurangi pagar rintangan dagang, terutama penerapan program pengawasan ikan tak  bersisik baru menurut Undang-Undang pertanian tahun 2014; cepat menjalankan peta jalan untuk mengakui status perekonomian pasar Vietnam serta mengakhiri perundingan Perjanjian Kemitraan Trans Pasifik (TPP); meminta kepada AS supaya terus memberikan kepada Vietnam keluwesan dan perlakuan yang berbeda dalam perundingan TPP seperti yang sudah dikomitmenkan.

Asisten Menlu AS, Daniel Russel menegaskan bahwa menegakkan hubungan Kemitraan komprehensif dengan Vietnam merupakan sebagian penting dalam strategi memperkuat hubungan dengan kawasan Asia-Pasifik dari Presiden Barack Obama; setuju untuk berkoordinasi terus menggelarkan secara efektif Kemitraan komprehensif dan menyiapkan peringatan ultah ke-20 penyelesaian perundingan TPP, berharap supaya Vietnam cepat menyatakan berpartisipasi dalam Gagasan Keamanan Umum (PSI), serta dua fihak memperkuat koordinasi di semua forum internasional dan regional.

Tentang situasi di Laut Timur sekarang, Daniel Russel mengulangi lagi pernyataan Jurubicara Kementerian Luar Negeri AS yang bersangkutan dengan anjungan pengeboran minyak Haiyang 981 milik Tiongkok; menekankan bahwa walaupun AS tidak berdiri di fihak manapun dalam sengketa-sengketa kedaulatan, tapi AS menentang semua tindakan yang mengubah status quo, berpengaruh terhadap kebebasan, keamanan dan keselamatan maritim, serta tindakan-tindakan menggunakan dan mengancam menggunakan kekerasan, mengimbau kepada semua fihak yang bersangkutan supaya mengekang diri, menangani masalah melalui langkah-langkah diplomatik di atas dasar hukum internasional./.