Deputi PM, Menlu Vietnam Pham Binh Minh mengadakan pembicaraan via telepon dengan Menlu AS, John Kerry tentang masalah Laut Timur.

(VOVworld) - Pada Rabu pagi (21 Mei), Deputi Perdana Menteri (PM), Menteri Luar Negeri (Menlu) Vietnam, Pham Binh Minh mengadakan pembicaraan via telepon  dengan Menlu Amerika Serikat (AS) John Kerry tentang hubungan bilateral dan perkembangan-perkembangan  baru-baru ini di Laut Timur. Deputi PM, Menlu Pham Binh Minh mencatat kemajuan-kemajuan aktif belakangan ini dalam hubungan bilateral, khususnya di bidang ekonomi, perdagangan dan investasi, memberitahukan bahwa Vietnam telah memutuskan berpartisipasi pada Gagasan Keamanan anti proliferasi senjata pemusnah massal (PSI), bersamaan itun menunjukkan: Vietnam bersedia melakukan koordinasi dengan AS menggelarkan langkah-langkah kongkrit untuk terus mendorong hubungan Vietnam-AS sesuai dengan semangat Hubungan Kemitraan Komprehensif antara dua negara.

Deputi PM, Menlu Vietnam Pham Binh Minh  mengadakan pembicaraan via telepon dengan Menlu AS, John Kerry tentang masalah Laut Timur. - ảnh 1
Deputi PM, Menlu Vietnam, Pham Binh Minh mengadakan pembicaraan via telepon
 dengan Menlu ASJohn Kerry tentang Laut Timur
(Foto:  baotintuc.vn)

Pada pembicaraan via telepon ini, Deputi PM, Menlu Pham Binh Minh menyampaikan tentang perkembangan-perkembangan terkini yang bersangkutan dengan perihal Tikongkok secara sepihak  menempatkan anjungan pengeboran minyak Haiyang 981 secara tidak sah di zona ekonomi eksklusif dan landas kontinen  Vietnam serta juga memberitahukan: Tiongkok  terus-menerus meningkatkan jumlah  kapal, diantaranya ada kapal pengawal pembawa roket dll,., sehingga membuat situasi sangat menegangkan. Deputi PM, Menlu Pham Binh Minh menegaskan: Vietnam sangat menahan diri, konsisten melalui dialog, menghindari bentrokan, bersamaan itu  dengan gigih menuntut kepada Tiongkok  supaya  segera menarik pulang anjungan pengeboran  minyak dan semua kapal pengawal keluar dari kawasan ini karena ini merupakan tindakan pelanggaran terhadap kedaulatan, hak kedaulatan dan hak yurisdiksi Vietnam, mengancam  kestabilan, keselamatan di laut, melanggar  Konvensi  PBB tentang Hukum Laut tahun 1982.

Pada pihaknya, Menlu AS, John Kerry menyambut ikutsertanya Vietnam pada PSI dan menganggapnya  sebagai satu kemajuan penting, memanifestasikan komitmen kuat Vietnam tentang soal anti proliferasi senjata pemusnah massal, memperkuat keamanan, keselamtan perdagangan global dan  perdamaian di Asia-Pasifik. Tentang masalah Laut Timur,  Menlu John Kerry  memberi apresiasi terhadap  penahan diri dan kemauan baik Vietnam yang manifestasinya ialah  dengan konsisten menggunakan langkah-langkah damai dan mengadakan dialog, tidak membiarakan terjadinya eskalasi ketegangan yang berpengaruh terhadap perdamaian, kestabilan di kawasan. Menlu AS juga menyatakan kecemasan yang mendalam  tentang perkembangan-perkembangan belakangan ini di Laut Timur, menganggap penempatan anjungan pengeboran minyak  secara sepihak oleh Tiongkok di zona ekonomi esklusif  sebagai tindakan  provokatif, meningkatkan lagi  ketegangan di kawasan. Menlu John Kerry juga menegaskan lagi pendirian AS tentang penanganan sengketa  di Laut Timur secara damai, di atas dasar  hukum internasional, diantaranya ada Konvensi  PBB tentang  Hukum Laut –tahun 1982./. 

Komentar

Yang lain