(VOVWORLD) - Kementerian Industri dan Perdagangan Viet Nam, baru saja mengajukan laporan pertama tanggal 30 Juli 2019 tentang situasi pelaksanaan tugas mengembangkan logistik Viet Nam.
Laporan ini mengutip data-data dari Asosiasi Badan Usaha Jasa Logistik Viet Nam (VLA) yang memberitahukan: Sekarang di seluruh Viet Nam, ada kira-kira 4000 badan usaha yang beraktivitas di bidang logistik, kira-kira 70% jumlah badan usaha ini berpusat di Kota Ho Chi Minh dan beberapa provinsi tetangga. Badan-badan usaha logistik Viet Nam pada pokoknya berskala kecil, ada 90% jumlah badan usaha ketika mendaftarkan nama bermodal di bawah 10 miliar VND.
Deputi Perdana Menteri (PM) Viet Nam, Vuong Dinh Hue, Ketua Komite Nasional tentang struktur satu pintu ASEAN mengatakan bahwa biaya logistik yang dibayar oleh badan usaha menduduki 20% GDP, tetapi sumbangan bidang logistik pada GDP hanya menduduki 4-5%, oleh karena itu, pada waktu mendatang, harus memperkuat sumbangan yang diberikan cabang ini dan mengurangi biaya logistik bagi badan usaha dalam GDP. Deputi PM Vuong Dinh Hue memberitahukan: “Kementerian Industri dan Perdagangan Viet Nam memimpin dan melakukan koordinasi dengan berbagai kementerian, instansi dan daerah melakukan penelitian dan penilaian terpadu tentang penyusunan program target perkembangan jasa logistik, meningkatkan daya saing dan perkembangan jasa ini sampai tahun 2025, memberikan sumbangan dari 8-10% GDP, laju pertumbuhan saban tahun dari 14-20%, menduduki posisi ke-50 dalam indeks persaingan dunia ke atas dan mengurangi biaya bagi badan usaha”.
Di Viet Nam ada kira-kira 30 badan usaha yang menyediakan jasa logistik lintas nasional, untuk memperluas skala, beberapa badan usaha Viet Nam telah memperkuat konektivitas, keterkaitan antar-badan usaha di dalam negeri dan melakukan kerjasama dengan perusahaan-perusahaan logistik internasional.