(VOVworld) - Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB), pada Jumat 13 Juli, memulai perbahasan baru tentang satu resolusi terhadap Suriah. Gerak-gerik tersebut berlangsung pada latar belakang semua negara Barat mengatakan bahwa pembunuhan massal terkini yang terjadi di di desa Traimseh provinsi Hama, Suriah Tengah, sehingga menewaskan 220 orang menunjukkan perlunya melakukan langkah-langkah yang lebih keras.
DK PBB berbahas tentang masalah Suriah.
( Foto: tuoitre.vn)
Namun, semua anggota DK PBB tetap belum mempersempitkan perselisihan-perselisihan yang bersangkutan dengan dua rancangan Resolusi tersendiri yang dikeluarkan oleh Rusia dan semua negara adi kuasa Barat untuk menuju ke satu resolusi bersama. Inggeris, Perancis, Amerika Serikat, Jerman dan Portugal mengajukan satu resolusi menerapakn langkah-langkah sanksi terhadap Suriah, jika pemerintah pimpinan Presiden Bashar al-Assad tidak menghentikan kekerasan dan menaati rencana perdamaian dari Internasional. Sedangkan Rusia mengeluarkan satu resolusi lain ialah memperpanjang waktu missi dari perutusan pengamat terhadap perintah gencatan senjata yang diajukan PBB di Suriah (yang akan berakhir pada 20 Juli ini) tetapi tidak terdiri dari langkah-langkah sanksi terhadap Suriah. Moskwa mengatakan bahwa penerapan semua langkah sanksi terhadap Suriah adalah tidak bisa diterima ./.