(VOVworld) – Dialog Keamanan Asia ke-13 (Dialog Shangri-La), satu forum keamanan penting dan paling berwibawa di Asia telah dibuka pada Jumat malam (30 Mei) di Singapura dengan partisipasi dari para utusan, pejabat dari banyak negara seperti Amerika Serikat (AS), Jepang dan negara-negara yang bersangkutan di kawasan Asia-Pasifik. Selama 3 hari Forum Dialog ini berlangsung, para utusan akan berbahas tentang tantangan-tantangan keamanan di kawasan, khususnya berbahas tentang masalah panas di kawasan ialah ketegangan di Laut Timur dan Laut Hoatung.
Dialog Shangri La ke-12
(Foto : Kantor berita Vietnam)
Menurut agenda Dialog Shangri-La ke-13, selama 3 hari akan berlangsung 5 sidang pleno tentang tema-tema: Sumbangan AS pada kestabilan di kawasan, mendorong kerjasama militer, menangani ketegangan strategis, prospek perdamaian dan keamanan di Asia Pasifik, menjamin pemecahan sengketa di Asia-Pasifik. Di samping itu juga ada 5 sidang khusus tentang tantangan dari mempertahankan dan mengontrol daerah-daerah laut, pengaruh dari kemampuan militer baru di Asia-Pasifik, ASEAN dan ketertiban kawasan.
Direncanakan, PM Jepang Shinzo Abe dengan martabat sebagai pembicara utama, dia akan membacakan pidato pembukaan. Juru bicara pemerintah Jepang, Yoshihide Suga pada Kamis (29 Mei) menyatakan bahwa di Dialog Shangri-La kali ini, PM Shinzo Abe akan menyerukan adanya perbahasan yang bersifat konstruktif demi perdamaian dan keamanan di Asia. Menurut Yoshihide Suga, ketegangan di Laut Timur dan Laut Hoatung akan merupakan masalah penting yang dibahas di sini. Dalam pidato di Dialog Shangrila-13, PM Shinzo Abe akan mengumumkan visi Jepang dan sekutu AS yang bersangkutan dengan peranan negara ini dalam kerjasama keamanan di Asia. Dalam pidato terkini menjelang Dialog Shangri-La ke-13, PM Jepang Shinzo Abe telah menegaskan bahwa Jepang akan melakukan temu kerja dengan ASEAN untuk memperkuat ketentuan-ketentuan yang harus dihormati di Laut Timur./.