Diplomasi Ekonomi Aktif Bersinergi dan Membantu Badan Usaha
(VOVWORLD) - Pada tahun 2023 ini, diplomasi ekonomi telah aktif bersinergi dan membantu berbagai daerah dan badan usaha untuk memperluas hubungan diplomatik, menyerap sumber-sumber daya di konteks ekonomi dunia mengalami banyak gejolak. Demikian penegasan yang menonjol di Simposium antara para Kepala Perwakilan Vietnam di luar negeri dengan berbagai Asosiasi dan badan usaha Vietnam yang berlangsung pada Jumat sore (15 Desember), di Kota Hanoi.
Simposium tersebut dilangsungkan dengan tiga sesi yaitu: Peluang dan tantangan baru yang dihadapi badan usaha Vietnam dalam proses integrasi; Mendorong kerja sama investasi yang berteknologi tinggi, inovasi kreatif dan transformasi energi; Mengembangkan cabang Halal (makanan Muslim).
Pa ra pembaca mendiskusikan topik "Peluang dan Tantangan yang dihadapi badan usaha Vietnam dalam proses integrasi " (Foto: VNA)
|
Di simposium ini, para utusan menilai bahwa situasi ekonomi dunia mengalami tahapan yang sulit dan paling destabilitas selama beberapa dekade ini dengan inflasi dan subu bunga yang meningkat ke tingkat rekor, persaingan strategis negara besar mendorong kecenderungan “politisasi dan sekuritisasi” kerja sama ekonomi. Di konteks itu, pekerjaan diplomasi ekonomi telah mengalami perkembangan-perkembangan yang mendalam dan menerobos, membantu konektivitas badan-badan usaha Vietnam dengan pasar-pasar asing.
Dari situasi dunia tahun ini dan prakiraan untuk tahun depan, para Kepala Perwakilan Vietnam di luar negeri telah berbagi berbagai peluang dan tantangan di kawasan-kawasan yang berbeda, bersamaan itu mengeluarkan rekomendasi-rekomendasi bagi badan-badan usaha Vietnam untuk bisa mendekati pasar-pasar secara efektif, khususnya pasar-pasar yang besar dan penting dalam kegiatan ekspor Vietnam seperti Tiongkok, Uni Eropa, dan Amerika Serikat. Nguyen Van Thao – Duta Besar (Dubes), Kepala Perwakilan Vietnam di Belgia dan Uni Eropa memberitahukan:
“Uni Eropa merupakan pasar yang berkesinambungan dan cukup besar, badan-badan usaha harus bertekad lebih lanjut untuk berbisnis secara berjangka panjang dengan pasar ini. Dunia sedang mengalami gejolak yang sangat cepat dengan beberapa kecenderungan baru, contohnya transformasi hijau. Badan usaha harus beradaptasi apabila tidak ingin dihapuskan”.
Di samping mendiskusikan informasi tentang peluang dan tantangan terhadap badan usaha Vietnam, di simposium tersebut juga diselenggarakan banyak sesi konektivitas langsung antara para Dubes, Kepala Perwakilan Vietnam di luar negeri dengan wakil lebih dari 300 Asosiasi dan badan usaha untuk mendiskusikan peluang-peluang kerja sama bisnis di masing-masing pasar konkret. Setelah simposium ini, Kementerian Luar Negeri akan mengadakan Konferensi urusan luar negeri tingkat daerah untuk membantu badan-badan usaha melakukan integrasi internasional, melayani perkembangan daerah.