Donald Trump mengakui Presiden Barack Obama lahir di AS dan Hillary Clinton terus menjadi pelopor dalam pilpres
(VOVworld) - Setelah 5 tahun mencanangkan “doktrin intrik” dan mendapat celaan bahwa menjalankan ras diskriminasi ketika mengeluarkan masalah kewarganegaraan dari Presiden infungsi Amerika Serikat, Barack Obama, pada Jumat (16 September), capres dari Partai Republik Donald Trump mengakui bahwa Barack Obama sungguh-sungguh lahir di Amerika Serikat, namun menuduh lawannya dari Partai Demokrasi Hillary Clinton barulah orang yang mencetuskan masalah ini. Dengan segera, capres Partai Demokrasi Hillary Clinton telah menolak tuduhan-tuduhan lawan dari Partai Republik yang mengatakan bahwa pernyataan-pernyataan tersebut sekali lagi membuktikan bahwa Donald Trump tidak sesuai menjadi Presiden.
Capres dari Partai Republik Donald Trump mengakui bahwa Barack Obama sungguh-sungguh lahir di Amerika Serikat
(Foto: AP)
Dalam satu perkembangan yang bersangkutan, pada hari yang sama, Kantor Berita Reuters/Ipsos telah mengumumkan hasil jajak pendapat yang menunjukkan: capres Hillary Clinton tetap sedang menjadi pelopor terbanding dengan lawannya Donald Trump dalam kompetisi masuk Gedung Putih.