(VOVworld) – Sumber-sumber berita terkini memberitakan bahwa Amerika Serikat (AS) sedang siap memasok senjata kepada pasukan pembangkang di Suriah melalui pangkalan-pangkalan rahasia di Turki dan Jordania. Komunitas internasional memanifestasikan kekhawatiran bahwa gerak-gerik AS akan membuat krisis di Suriah akan menjadi semakin lebih serius.
Pada Sabtu (15 Juni), di Moskwa, ketika berbicara di depan jumpa pers bersama dengan timpalannya dari Italia, Ibu Emma Bonino, Menteri Luar Negeri (Menlu), Sergei Lavrov telah mengimbau kepada semua fihak supaya mengekang mengeluarkan pernyataan atau melakukan tindakan sehingga membuat faksi oposisi di Suriah meneruskan perang. Menlu Rusia juga menegaskan bahwa semua upaya untuk melaksanakan satu zona larangan terbang di Suriah dengan menggunakan pesawat tempur F-16 dan rudal Patriot dari Jordania akan melanggar hukum internasional.
Menlu Rusia, Sergei Lavrov
(Foto: radiovietnam.vn)
Sependapat dengan pandangan Mokswa, Menlu Swedia, Carl Bildt beranggapan bahwa komitmen AS dalam memberikan bantuan militer kepada pasukan pembangkang Suriah punya bahaya menciptakan satu perlombaan senjata di negara ini dan akan menghalangi upaya-upaya dan syarat untuk satu proses politik.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB), Ban Ki-moon menekankan bahwa satu solusi militer bukanlah jawaban untuk satu bentrokan di Suriah dan suplai senjata kepada semua fihak dalam bentrokan ini akan tidak memberikan kepentingan, bersamaan itu mengimbau memperkuat upaya guna mengadakan satu konferensi internasional untuk menangani bentrokan yang memakan waktu selama dua tahun lalu di negara ini.
Juga bersangkutan dengan masalah Suriah, pada Sabtu (15 Juni), Presiden Mesir, Mohamed Morsi, telah menyatakan memutus semua hubungan diplomatik dengan Suriah dan meminta kepada gerakan Hezbollah supaya meninggalkan Suriah. Ketika berbicara di depan banyak ulama Muslim sekte Sunni di Kairo (Ibukota Mesir), Presiden Morsi mengatakan
“Hari ini, kami menentukan akan memutus semua hubungan dengan Suriah dan pemerintah Suriah sekarang…Kami memprotes serangan yang dilakukan Hezbollah terhadap rakyat Suriah. Hezbollah harus meninggalkan Suriah”. Preisden Morsi juga mengumumkan akan menutup Kedutaan Besar Suriah di Kairo dan menarik para diplomat Mesir dari Damaskus./.