Dunia Merayakan “Hari Natal di Periode Pembatasan”
(VOVWORLD) - Pandemi Covid-19 memengaruhi secara besar-besaran suasana perayaan Natal di seluruh dunia, ketika banyak warga harus membatalkan rencana atau membatasi partisipasi pada festival-festival dengan adanya pembatasan baru yang diterapkan untuk mencegah penyebaran wabah Covid-19.
Di daerah suci Bethlehem, tempat yang dianggap sebagai tempat lahirnya Yesus Kristus, misa gereja pada Hari Natal yang dianggap sebagai event utama dengan dihadiri ratusan ribu pengunjung, tidak dibuka, alih-alih ditayangkan secara online.
Di Australia, pemerintahan daerah melarang penyelenggaraan pertemuan-pertemuan dengan banyak orang kecuali pertemuan keluarga dengan skala kecil.
Sementara itu, banyak warga di Filipina memilih perayaan Hari Natal sendiri karena mengkhawatirkan terinfeksi virus SARS-CoV-2 saat di kendaraan umum.
Di Inggris, warga negara “tampaknya diisolasi terhadap dunia luar” karena munculnya varian baru virus SARS-CoV-2. Beberapa pembatasan di kawasan perbatasan Kerajaan Inggris sementara dilonggarkan pada hari-hari raya, namun dikibatnya ribuan orang asal negara-negara Eropa lainnya kini terjebak di Inggris. Warga di Skotlandia dan Irlandia Utara (dari Inggris) dan Austria menyambut Hari Natal dan Tahun Baru di tengah blokdown. Spanyol juga menghapuskan semua kegiatan perayaan Tahun Baru, menerapkan jam malam pada saat penggantian tahun.