(VOVworld) – Semua embargo terhadap Kuba akan berakhir. Demikian penegasan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, setelah pembicaraan dengan Presiden Kuba, Raul Castro di ibukota Havana pada Selasa pagi (22/3) menurut WIB. Ketika berbicara kepada kalangan pers setelah pembicaraan tersebut, dua pemimpin tersebut menyatakan bahwa dua pihak masih menghadapi banyak perbedaan, khususnya dalam masalah reformasi ekonomi dan hak asasi manusia, tapi berbagi pandangan bersama tentang perlunya menghapuskan sanksi-sanksi yang dikenakan Amerika Serikat terhadap Kuba selama lebih dari 5 dekade ini. Presiden Raul Castro berpendapat bahwa resep terbaik sekarang untuk mendorong hubungan bilateral ialah Amerika Serikat menghapuskan embargo dan mengembalikan pangkalan Guantanamo kepada Kuba. Dua pemimpin menyatakan rasa optimisme akan masa depan hubungan Amerika Serikat – Kuba dengan potensi kerjasama di bidang-bidang seperti perdagangan, pariwisata, keamanan, kesehatan, pemberantasan perdagangan narkotika, dll. Presiden Barack Obama memberitahukan bahwa dua pihak telah mencapai banyak kemajuan tentang kerjasama bisnis dan sedang giat mengusahakan lebih banyak kesempatan.

Presiden Barack Obama mengatakan: “Amerika Serikat mencatat semua kemajuan yang dicapai Kuba, khususnya prestasi-prestasi di bidang kesehatan dan pendidikan. Kuba adalah satu negara yang berdaulat, punya nasib sendiri dan masa depan Kuba akan diputuskan oleh rakyat Kuba sendiri, bukan oleh Amerika Serikat atau satu negara lain”.

Dalam kunjungan resmi selama 3 hari di Kuba, setelah pembicaraan antara Presiden Barack Obama dan Presiden Raul Castro, dua pihak akan mengeluarkan pernyataan bersama. Presiden Barack Obama juga mengunjungi sektor kota kuno di ibukota La Habana, melakukan ceramah di Teater Alicia Alonso dan menyaksikan pertandingan bisbol antara tim nasional Kuba dan tim bisbol Tampa Bay Rays (Amerika Serikat) serta beberapa aktivitas lainnya.