Eskalasi konflik antara Azerbaijan dan Armenia menewaskan banyak penduduk sipil
(VOVWORLD) - Azerbaijan dan Armenia, pada 28/10, saling tuduh telah menembakkan meriam ke sekitar dan dalam wilayah sengketa Nagorno-Karabakh sehingga menewaskan banyak warga sipil. Ini merupakan eskalasi konflik terkini yang terjadi selama lebih sebulan ini antara kedua pihak tanpa memerdulikan ada-nya 3 gencatan senjata.
Azerbaijan memberitahukan ada 21 orang tewas dan 70 orang lain cedera ketika Armenia menembakkan meriam ke kawasan Barda, di sebelah Timur Laut Nagorno-Karabakh.
Sementara itu, faksi separatis di Nagorno Karabakh dengan sponsor Armenia mengklaim peluru meriam Armenia telah jatuh di dua Kota terbesar di kawasan ini. Kementerian Pertahanan Armenia juga mengumumkan sebuah serangan terhadap rumah sakit bersalin, tetapi sejauhnya ini tidak ada laporan korban jiwa.
Pada hari yang sama, Stephane Dujarric, juru bicara Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengimbau semua pihak terkait untuk menaruh perhatian pada dampak-dampak konflik di Nagorno-Karabakh bagi masalah kemanusiaan di saat terjadi kembali ketegangan di sana sehingga menimbulkan kerugian tentang jiwa manusia dan harta benda.
Pejabat PBB menekankan semua serangan dengan rudal dan roket yang dilaksanakan setiap hari terhadap beberapa zona pemukiman di Nagorno-Karabah telah menimbulkan kerugian tidak kecil terhadap kehidupan warga, khususnya anak-anak. Menurutnya, semua tindakan pemusuhan yang sedang terjadi tidak bisa diterima dan semua pihak harus menghentikan situasi ini.