(VOVworld) – Pada Konferensi Tingkat Tinggi Uni Eropa (EU) di Brussels (Belgia), pada Kamis (15 Oktober), para pemimpin EU telah menunjukkan kontradiksi ketika mengungkapkan solusi politik bagi krisis di Suriah, serta terus berselisih dengan Rusia dalam masalah ini.
Para pemimpin yang menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi EU
(Foto : baomoi.com)
Pada fihaknya, EU berkomitmen akan ikut mengusahakan solusi politik bagi bentrokan di Suriah di atas dasar bekerjasama erat dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan negara-negara di kawasan, bersamaan itu menyerukan kepada semua fihak supaya melakukan koordinasi aksi untuk mencapai target ini.Akan tetapi, EU terus tidak mengakui peranan Presiden Suriah, Bashar al-Assad dalam proses menangani secara damai bentrokan ini.
Sementara itu, fihak Rusia berkali-kali menegaskan bahwa Presiden sah Suriah, Bashar al-Assad harus merupakan sebagian dalam proses ini. Yang bersangkutan dengan serangan udara Rusia yang menyasar pada target-target organisasi yang manamakan diri sebagai “Negara Islam” (IS) di wilayah Suriah menurut permintaan pemerintah pimpinan Presiden Bashar al-Assad, EU menyatakan kecemasan ketika operasi ini juga menyasar pada faksi oposisi di Suriah, hal yang berulang kali dibantah oleh Moskwa